China Tegaskan Virus Korona Covid Bukan Berasal dari Pasar Hunan, Otoritas Tolak Tuduhan WHO Telah Hapus Data

10 April 2023, 10:38 WIB
Penelitian menunjukkan pasar Huanan adalah sumber wabah awal. /Pixabay.com/Jackmac34

"Kami menggelar analisis dan riset bersama dengan mendalam dan hasilnya kolektif sudah pula disetujui pakar dari WHO dan China,"

PORTAL LEBAK - Otoritas peneliti Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) membantah tuduhan telah menghapus data penting, tentang contoh virus yang diambil di Pasar Huanan, Wuhan, China.

Petinggi CCDC bahkan membantah kabar adanya galur virus Covid-19 berasal dari binatang di pasar hewan dan ikan, di ibu kota Provinsi Hubei itu.

Tiga galur virus yang diisolasi dari sekitar 900 sampel di kawasan pasar tampak serupa atau identik dengan urutan virus pasien ketika itu.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Pembiayaan Awal Pandemi Covid-19 Meroket, Ternyata Bisa Biayai 2 Ibu Kota Negara IKN Baru

Data galur virus itu menggambarkan galur virus, kemungkinan besar berasal dari manusia.

Informasi ini diungkap Dekan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kesehatan Beijing University of Chemical Tehcnology, Tong Yigang, kepada pers di Beijing, Minggu 9 April 2023.

iframe data-class="ads-script" data-type="ads-script">

 

Sementara itu, Ketua Bidang Lingkungan dan Hewan di Misi Bersama Penelitian Asal-Usul Covid China-WHO itu terungkap, bahwa dari 1.300 sampel binatang yang diambil dari Pasar Huanan pada Januari-Maret 2020, ada 400 di antaranya negatif Covid-19.

Baca Juga: Warga Tionghoa Berdoa Demi Kesehatan di Tahun Baru Imlek, Saat Kematian Akibat Covid Meningkat

Seperti diketahui, WHO menuduh China telah menghapus data contoh dari Pasar Huanan pada awal 2020.

Pasalnya sampel yang diambil di Pasar Huanan adalah informasi yang sangat penting untuk mengungkap asal-usul Covid.

Pasar Huanan Diduga Asal Covid

Pasar Huanan disebut WHO sebagai episentrum atau pusat pandemi, karena dari pasar rakyat itu virus SARS-CoV-2 menyebar.

Baca Juga: Siapa Mahasiswa UNS yang Meraih IPK 4, Dia Ikut di Acara Wisuda 1.022 Lulusan

Virus SARS-CoV-2 menyebar cepat ke berbagai tempat di Wuhan pada tahun 2019, lantas menular ke berbagai belahan dunia.

"Setiap data terkait penelitian asal-usul Covid-19 harus disebarluaskan segera ke komunitas internasional," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, di Jenewa, Jumat 7 April 2023.

"Data tersebut seharusnya dibagikan sejak tiga tahun yang lalu," tambahnya, sepeti dilansir PortalLebak.com dari Antara.

Baca Juga: KPK: Bupati Meranti Gunakan Hasil Maling Uang Rakyat atau korupsi untuk Kampanye

Namun, CCDC menolak tuduhan itu dan menyatakan para ilmuwan China sudah membagikan seluruh data dan informasi, termasuk lebih dari 76 ribu kasus awal positif Covid, di Wuhan.

"Kami menggelar analisis dan riset bersama dengan mendalam dan hasilnya kolektif sudah pula disetujui pakar dari WHO dan China," ujar Zhou Lei, peneliti CCDC, di Beijing, Sabtu 8 April 2023.

Zhou Lei menilai WHO adalah organisasi kesehatan dunia yang sangat penting, profesional, berwibawa, diakui komunitas internasional, bersifat ilmiah, teliti, dan tidak berpihak.

Baca Juga: Istri Wakapolri Meninggal Dunia, Kapolri Sampaikan Ucapan Duka

"Saya nilai jika tuduhan (WHO-Red) yang dibuat melenceng, maka beresiko merusak kredibilitas WHO," tegas Zhou Lei.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler