Ini Ungkapan Warga China, Saat Berunjuk Rasa Soal Pembatasan Akibat Covid-19

- 28 November 2022, 14:04 WIB
Orang-orang berkumpul untuk berjaga dan memegang lembaran kertas putih sebagai protes atas pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19), selama peringatan korban kebakaran di Urumqi, saat wabah COVID-19 berlanjut, di Beijing, China, 27 November , 2022.
Orang-orang berkumpul untuk berjaga dan memegang lembaran kertas putih sebagai protes atas pembatasan penyakit coronavirus (COVID-19), selama peringatan korban kebakaran di Urumqi, saat wabah COVID-19 berlanjut, di Beijing, China, 27 November , 2022. /Foto: REUTERS/Thomas Peter/

“Pasar tidak menyukai ketidakpastian yang sulit ditentukan harganya dan protes (unjuk rasa) China, masuk dalam kategori ini."

PORTAL LEBAK - Ketika kemarahan atas kebijakan ketat Covid-19 di China meningkat, penduduk di beberapa kota besar berunjuk rasa turun ke jalan di akhir pekan.

Para pengunjuk rasa Covid-19 bentrok dengan polisi China atas pembatasan yang telah sangat merugikan ekonomi dan kebebasan banyak orang.

Beberapa warga menyerukan Presiden China, Xi Jinping untuk mundur, sementara di ibukota komersial Shanghai, polisi menangkap satu bus penuh pengunjuk rasa.

Baca Juga: Usaha Kecil Menengah UKM di Kabupaten Lebak Mampu Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19

Unjuk rasa ini terjadi dalam kejadian yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak Xi mengambil alih kekuasaan satu dekade lalu.

Inilah yang dikatakan orang-orang tentang unjuk rasa soal Covid-19 di China, seperti dilansir PortalLebak.com dari Reuters:

GARY NG, EKONOMIS, NATIXIS, HONG KONG:

“Pasar tidak menyukai ketidakpastian yang sulit ditentukan harganya dan protes (unjuk rasa) China, masuk dalam kategori ini. Investor menjadi lebih menghindari risiko.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x