PORTAL LEBAK - Militer Israel dikabarkan telah membunuh seorang komandan senior militan Palestina dalam serangan udara yang digencarkan ke daerah Gaza.
Serangan udara Israel ini menargetkan terowongan - terowongan bawah tanah (tunnel) yang digunakan militan Hamas dan kelompok Palestinian Islamic Jihad (PIJ) dalam melancarkan serangan mereka ke kota-kota Israel.
Kekerasan yang terjadi sudah memasuki minggu kedua dan belum ada tanda-tanda kedua belah pihak akan berhenti menyerang, meski sudah banyak negara yang menyarankan untuk genjatan senjata.
Baca Juga: Aurel Keguguran, Atta Halilintar: Sekarang Anakku ke Surga
Kematian Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam untuk Gaza utara, kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok militan yang bertempur bersama Hamas.
Dikutip PortalLebak.com dari Canberra Times, menurut petugas medis yang bekerja di Gaza dalam serangan yang digencarkan militer Israel seorang warga sipil Palestina di kota Jabalya juga ikut menjadi korban tewas.
Hamas memulai serangan roketnya Senin lalu setelah berminggu-minggu ketegangan atas kasus pengadilan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Yerusalem Timur, dan sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsa.
Baca Juga: Tokopedia dan Gojek Umumkan Pembentukan GoTo, Alibaba Percaya Kepada William Tanuwijaya
Kekhawatiran dunia semakin dalam setelah serangan udara Israel di Gaza yang menghancurkan beberapa rumah pada hari Minggu dan yang menurut pejabat kesehatan Palestina menewaskan 42 orang, termasuk 10 anak-anak, dan serangan roket terus-menerus di kota-kota Israel.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan ketegangan mereda setelah berbicara dengan menteri luar negeri Mesir pada hari Minggu. Begitu juga dengan Presiden AS Joe Biden yang ingin mewujudkan ketenangan di wilayah tersebut.
Meskipun banyak desakan kepada pihak yang berkonflik saat ini, Brigadir Jenderal Yaron Rosen, mantan komandan divisi udara Israel melihat sepertinya tidak ada tanda-tanda berhentinya serangan.
"IDF (militer Israel) dapat melakukan ini selamanya. Dan mereka (Hamas) dapat melanjutkan roket mereka, sayangnya, juga untuk waktu yang sangat lama. Tapi harga yang mereka bayarkan naik semakin tinggi," kata Yaron Rosen.
Diungkap lebih lanjut oleh pihak militer Israel, serangan balasan yang mereka lakukan sejak konflik dimulai setidaknya menewaskan 130 militan di Gaza.
Selama sepekan terakhir sudah ada sekitar 3.150 roket telah dikirim kelompok militan bersenjata Hamas dari Gaza ke beberapa kota seperti Beersheba dan Ashkelon. Namun beberapa diantaranya dapat dicegat oleh sistem pertahanan anti rudal Israel yang dinamakan Iron Dome.***