Sudah Dua Minggu Berselang, Israel dan Militan Palestina Belum Tunjukkan Tanda-Tanda Gencatan Senjata

- 19 Mei 2021, 08:36 WIB
Sebuah ledakan terlihat di udara ketika sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza.
Sebuah ledakan terlihat di udara ketika sistem anti-rudal Iron Dome Israel mencegat roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza. /REUTERS / Amir Cohen/reuters

PORTAL LEBAK - Militer Israel dikabarkan telah membunuh seorang komandan senior militan Palestina dalam serangan udara yang digencarkan ke daerah Gaza.

Serangan udara Israel ini menargetkan terowongan - terowongan bawah tanah (tunnel) yang digunakan militan Hamas dan kelompok Palestinian Islamic Jihad (PIJ) dalam melancarkan serangan mereka ke kota-kota Israel.

Kekerasan yang terjadi sudah memasuki minggu kedua dan belum ada tanda-tanda kedua belah pihak akan berhenti menyerang, meski sudah banyak negara yang menyarankan untuk genjatan senjata.

Baca Juga: Aurel Keguguran, Atta Halilintar: Sekarang Anakku ke Surga

Kematian Hussam Abu Harbeed, komandan bersenjata Jihad Islam untuk Gaza utara, kemungkinan akan mendapat tanggapan keras dari kelompok militan yang bertempur bersama Hamas.

Dikutip PortalLebak.com dari Canberra Times, menurut petugas medis yang bekerja di Gaza dalam serangan yang digencarkan militer Israel seorang warga sipil Palestina di kota Jabalya juga ikut menjadi korban tewas.

Hamas memulai serangan roketnya Senin lalu setelah berminggu-minggu ketegangan atas kasus pengadilan untuk mengusir beberapa keluarga Palestina di Yerusalem Timur, dan sebagai pembalasan atas bentrokan polisi Israel dengan warga Palestina di dekat Masjid al-Aqsa.

Baca Juga: Tokopedia dan Gojek Umumkan Pembentukan GoTo, Alibaba Percaya Kepada William Tanuwijaya

Kekhawatiran dunia semakin dalam setelah serangan udara Israel di Gaza yang menghancurkan beberapa rumah pada hari Minggu dan yang menurut pejabat kesehatan Palestina menewaskan 42 orang, termasuk 10 anak-anak, dan serangan roket terus-menerus di kota-kota Israel.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan ketegangan mereda setelah berbicara dengan menteri luar negeri Mesir pada hari Minggu. Begitu juga dengan Presiden AS Joe Biden yang ingin mewujudkan ketenangan di wilayah tersebut.

Meskipun banyak desakan kepada pihak yang berkonflik saat ini, Brigadir Jenderal Yaron Rosen, mantan komandan divisi udara Israel melihat sepertinya tidak ada tanda-tanda berhentinya serangan.

Baca Juga: Guru TK Punya Utang Rp40 Juta di 24 Perusahaan Pinjol, Debt Collector Tagih Dengan Cara Melanggar Hukum

"IDF (militer Israel) dapat melakukan ini selamanya. Dan mereka (Hamas) dapat melanjutkan roket mereka, sayangnya, juga untuk waktu yang sangat lama. Tapi harga yang mereka bayarkan naik semakin tinggi," kata Yaron Rosen.

Diungkap lebih lanjut oleh pihak militer Israel, serangan balasan yang mereka lakukan sejak konflik dimulai setidaknya menewaskan 130 militan di Gaza.

Selama sepekan terakhir sudah ada sekitar 3.150 roket telah dikirim kelompok militan bersenjata Hamas dari Gaza ke beberapa kota seperti Beersheba dan Ashkelon. Namun beberapa diantaranya dapat dicegat oleh sistem pertahanan anti rudal Israel yang dinamakan Iron Dome.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Canberra Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah