Komando militer mengatakan tentara terbang ke bandara provinsi Jolo dari Laguindingan, sekitar 460 km (290 mil) ke timur laut, untuk dikerahkan ke batalyon mereka.
Tentara di kepulauan Filipina yang luas telah berperang lama di daerah itu melawan militan Islam dari Abu Sayyaf dan faksi-faksi lainnya.
Baca Juga: Wisata Halal Jadi Alternatif Pariwisata di Masa Pandemi Covid-19
Seperti PortalLebak.com kutip dari Reuters, tidak ada tanda-tanda pesawat itu dijatuhkan oleh tembakan gerilyawan, kata para pejabat.
"Kami meyakinkan orang-orang kami bahwa kami transparan dan hasil penyelidikan (akan tersedia) ketika selesai," tambah Arevalo, mengatakan bahwa pihak berwenang masih mencari perekam penerbangan.
Bandara Jolo memiliki landasan pacu 1.200 meter yang biasanya menggunakan penerbangan turboprop sipil.
Baca Juga: Menkes Budi Minta Rumah Sakit Konversi Tempat Tidur bagi Pasien Covid-19
Meskipun kadang-kadang beberapa penerbangan militer, menurut Otoritas Penerbangan Sipil dari Pesawat Lockheed baru saja tiba di Filipina.
Ini merupakan salah satu dari dua yang disediakan oleh pemerintah AS melalui Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan, sebuah situs web pemerintah mengatakan pada bulan Januari 2021.
Ini mengutip juru bicara Angkatan Udara yang mengatakan pesawat itu akan meningkatkan kemampuan untuk misi pengangkutan udara berat.