Sah, PM Malaysia Muhyiddin Yassin mengundurkan diri saat krisis politik meningkat

- 17 Agustus 2021, 21:45 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin melambaikan tangan, saat tiba di Istana Nasional Malaysia, untuk bertemu dengan raja, di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Agustus 2021.
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin melambaikan tangan, saat tiba di Istana Nasional Malaysia, untuk bertemu dengan raja, di Kuala Lumpur, Malaysia, 16 Agustus 2021. /Foto: REUTERS.LIM HUEY TENG/

Baca Juga: Ini Sosok Kolonel Pnb Putu Sucahyadi, Komandan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih 2021 di Istana Merdeka

Tidak secara jelas siapa yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya, karena tidak ada anggota parlemen yang memiliki mayoritas yang jelas di parlemen.

Blok oposisi dan partai terbesar terpecah, karena dukungan yang berbeda untuk calon perdana menteri mereka.

"Tidak ada pengganti yang jelas, yang meningkatkan ketidakpastian lebih lanjut, dan itu berarti lebih banyak stagnasi ekonomi," kata Trinh Nguyen, seorang ekonom senior di Natixis di Hong Kong.

Baca Juga: Ketua DPR Puan Maharani: Cucu Proklamator Soekarno, Bacakan Teks Proklamasi di HUT Ke-76 RI

Nguyen menambahkan, bahwa ketidakpastian politik telah menjadi kondisi normal baru di Malaysia.

Bank sentral memangkas prospek 2021 pekan lalu, karena kebangkitan penyakit Covid-19 dan perpanjangan penguncian di negara itu.

Pengunduran diri PM Muhyiddin kemungkinan akan mengembalikan jabatan itu ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO).

Baca Juga: Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Sekolah Al Qudwah Lebak Gelar Upacara Peringatan HUT ke-76 RI

Sebagai 'partai tua besar' Malaysia, UMNO yang memiliki suara lebih besar dalam pemilihan 2018 meski ternoda oleh tuduhan korupsi, namun partai ini tetap berpengaruh.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah