Perebutkan Bisnis Ilegal Nakoba, 23 Tewas Dalam Bentrokan Bersenjata di Arauca Kolombia

- 4 Januari 2022, 09:36 WIB
Tentara Kolombia berpatroli dengan perahu di Sungai Arauca, di perbatasan antara Kolombia dan Venezuela, seperti yang terlihat dari Arauquita, Kolombia 28 Maret 2021
Tentara Kolombia berpatroli dengan perahu di Sungai Arauca, di perbatasan antara Kolombia dan Venezuela, seperti yang terlihat dari Arauquita, Kolombia 28 Maret 2021 /Foto: REUTERS/LUISA GONZALEZ/

PORTAL LEBAK - Dua puluh tiga orang dilaporkan tewas, di provinsi Arauca, Kolombia, di tengah pertempuran antara kelompok bersenjata.

Menteri Pertahanan Kolombia, Diego Molano, dalam konferensi pers Senin malam menyatakan pertempuran pecah selama akhir pekan di Arauca - di perbatasan dengan Venezuela.

Saat itu, anggota Tentara Pembebasan Nasional (ELN) bertempur dengan pembangkang Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), yang menolak kesepakatan damai tahun 2016.

Baca Juga: Copa America 2021: Kolombia vs Peru 3-2, Los Cafeteros Pegang Trofi Posisi Ketiga

Kelompok-kelompok itu memperebutkan kendali jalur ekonomi ilegal seperti perdagangan narkoba, kata tentara Kolombia dalam sebuah pernyataan pada Minggu malam.

Dilansir PortalLebak.com dari Reuters, kekerasan itu juga membuat 12 keluarga mengungsi, ungkap lembaga pengawas hak asasi manusia Kolombia.

Kekerasan itu kembali mencuat pada pertengahan 2000-an, ketika FARC dan ELN saling bertarung di Arauca dan negara bagian Apure, di Venezuela.

Baca Juga: Argentina vs Kolombia 3-2 di Duel Adu Penalti, Tuk Raih final Copa America

Pada saat pertempuran berhenti pada 2010, lebih dari 58.000 orang telah mengungsi di provinsi tersebut dan sedikitnya 868 warga sipil tewas.

Menurut sebuah laporan dari kelompok advokasi Human Rights Watch (HRW), yang mengutip Colombian Victims' yang dikelola pemerintah.

Sekitar 5.000 orang melarikan diri dari Apure pada akhir Maret tahun lalu di tengah bentrokan antara kelompok bersenjata Kolombia dan militer Venezuela.

Baca Juga: Wabup Lebak Ade Sumardi Jadi Irup Peringatan Hari Amal Bhakti Kemenag ke-76, Ini Pesannya

HRW menerima laporan 24 kematian akibat kekerasan, penyelidik senior kelompok itu untuk Amerika, seperti diunggah oleh Juan Pappier dalam sebuah pesan di Twitter, menambahkan terdapat juga pemindahan paksa dan penculikan.

"Kami sangat prihatin dengan pertempuran antara ELN dan para pembangkang dari front ke-10 FARC di Arauca dan Apure," kata Pappier.

Presiden Kolombia Ivan Duque mengadakan pertemuan dengan para pemimpin militer dan polisi untuk menilai situasi di Arauca dan mengambil tindakan untuk mengatasinya.

Baca Juga: Dua Truk Aset DPRD Diduga Dialihkan ke Kantor Kepala Desa Suami Anggota Dewan

"Saya telah memerintahkan agar dua batalyon dikerahkan dalam 72 jam ke depan untuk membantu tugas kontrol teritorial," kata Duque dalam siaran video, sambil menuduh Venezuela melindungi para pembangkang FARC dan ELN.

Menteri Pertahanan Venezuela Jenderal Vladimir Padrino menertawakan tuduhan itu di Twitter.

Pasukan militer Venezuela yang ditempatkan di kota-kota perbatasan telah meningkatkan tingkat kewaspadaan mereka dalam menanggapi pertempuran di Kolombia, tambahnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x