"Unit Garda Nasional berjuang” untuk mempertahankan bandara kargo internasional menyusul aksi militer Rusia untuk mengambil alih bandara tersebut," kata Denys Monastyrsky.
Bersamaan dengan invasi Rusia yang sudah masuk ke Kota Kiev wilayah udara Ukraina juga ditutup dan dinyatakan sebagai zona berbahaya bagi penerbangan komersil karena merupakan zona konflik aktif.
Baca Juga: Rusia Akan Membatasi Akses Facebook Untuk 'Menyensor' Medianya terkait Serangan ke Ukraina
Dilaporkan Air Cargo News, informasi yang diberikan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan milik Ukraina, yaitu Ukroboronprom, mengatakan pesawat An-225 berada di hanggar karena dalam masa perbaikan dan pemeliharaan rutin.
Oleh karena pemeliharaan itulah pesawat yang mesinnya juga tengah dibongkar itu tidak dapat lepas landas untuk dievakuasi dari area perang meski sudah ada perintah yang diberikan untuk memindahkan aset tersebut.
Kondisi pesawat belum dapat dipastikan kembali karena akses ke Bandara Internasional Antonov tidak memungkinkan, terlebih bandara juga sudah dikuasai militer Rusia.
Baca Juga: Korsel Izinkan Vaksin Pfizer Diberi ke Anak Usia 5-11 Tahun, Prioritaskan yang Punya Sakit Bawaan
Namun dari foto satelit yang beredar di internet sepertinya tidak mungkin pesawat tersebut dapat bertahan dalam kondisi utuh dari ledakan sebesar itu.
Antonov An-225 Mriya memiliki ciri khas dengan enam mesin besar jenis ZMKB Progress D-18 turbofan yang membuatnya memiliki berat 285.000 kg.