"Ini akan menjadi pertempuran yang sulit, kami percaya pada pertarungan ini dan kemenangan kami. Kami siap untuk bertarung secara bersamaan dan mencari cara diplomatik untuk mengakhiri perang ini," tambahnya.
Sirene serangan udara di kota-kota di timur Ukraina, menjadi fokus aksi militer Rusia setelah penarikan dari daerah yang dekat dengan Kyiv.
Pejabat Ukraina telah mendesak warga sipil di timur untuk mengungsi. Pada hari Jumat, para pejabat mengatakan lebih dari 50 orang tewas dalam serangan rudal Rusia.
Ini terjadi di sebuah stasiun kereta api di kota Kramatorsk, wilayah Donetsk, tempat ribuan orang berkumpul untuk mengungsi.
Invasi Rusia, yang dimulai pada 24 Februari, telah memaksa sekitar seperempat dari populasi Ukraina yang berjumlah 44 juta meninggalkan rumah mereka.
Baca Juga: Jadwal Pasar Tani dan Bazar Ramadhan di Plaza Lebak
Serangan Rusia akhirnya mengubah banyak kota menjadi puing-puing dan membunuh atau melukai ribuan orang.
Korban sipil telah memicu gelombang kecaman internasional, khususnya atas kematian di kota Bucha, sebuah kota di barat laut Kyiv, yang sampai pekan lalu diduduki oleh pasukan Rusia.
"Kami tidak akan pernah melupakan semua yang kami lihat di sini, ini akan tetap bersama kami sepanjang hidup kami," kata Bohdan Zubchuk, seorang polisi komunitas di kota itu.