Baca Juga: Deddy Mahendra Desta Dukung Sang Istri Natasha Rizki Pradita Luncurkan Buku Catatan Kronik
Serangan itu menewaskan seorang komandan senior Jihad Islam dan mengenai serangkaian apa yang dikatakannya sebagai sasaran militer.
Sekitar 2,3 juta warga Palestina memadati Jalur Gaza pesisir yang sempit, dengan Israel dan Mesir dengan ketat membatasi pergerakan orang dan barang masuk dan keluar dari daerah kantong dan memberlakukan blokade laut, dengan alasan masalah keamanan.
Israel menghentikan transportasi bahan bakar yang direncanakan ke Gaza sesaat sebelum terjadi pada hari Jumat.
Baca Juga: Seth Rogen Garap Reboot Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutant Mayhem untuk Rilis Agustus 2023
Ini melumpuhkan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu dan mengurangi listrik menjadi sekitar delapan jam per hari dan menarik peringatan dari pejabat kesehatan bahwa rumah sakit akan terkena dampak parah dalam beberapa hari.
Perbatasan sebagian besar sepi sejak Mei 2021, ketika 11 hari pertempuran sengit antara Israel dan militan menewaskan sedikitnya 250 orang di Gaza dan 13 orang di Israel tewas.
Amerika Serikat sepenuhnya mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Sabtu, dan mendesak semua pihak untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.
Baca Juga: Bos Liverpool Klopp Dukung Mohamed Salah Terus Bersinar Usai Tanda Tangan Kontrak Baru
Utusan Timur Tengah PBB dan Uni Eropa menyatakan keprihatinan tentang kekerasan dan Otoritas Palestina yang didukung Barat mengutuk serangan Israel.***