Ini bukan pertama kalinya perempuan berambut pendek di Korea Selatan mendapat kritik yang tidak beralasan.
PORTAL LEBAK - Penyerangan brutal baru-baru ini terhadap seorang wanita pegawai toko swalayan di Korea Selatan telah memicu perdebatan sengit di kalangan netizen Korea dan juga menimbulkan gerakan online yang kuat.
Insiden yang terjadi di Jinju, Provinsi Gyeongsang Selatan, melibatkan seorang wanita muda yang diserang oleh seorang pria karena berambut pendek, yang dia kaitkan dengan wanita tersebut sebagai seorang feminis.
Serangan tersebut tidak hanya mengakibatkan luka fisik pada korbannya tetapi juga memicu kampanye online yang memanas, “Kampanye Rambut Pendek”.
Kampanye ini menyarakan bahwa perempuan di seluruh negeri Korea Selatan, berbagi foto potongan rambut pendek mereka sebagai bentuk solidaritas dan protes.
Ini bukan pertama kalinya perempuan berambut pendek di Korea Selatan mendapat kritik yang tidak beralasan.
Pada tahun 2021, pemanah Olimpiade An San menjadi sasaran fitnah online, mempertanyakan gaya rambut dan pendidikannya di universitas wanita, karena menganggap hal itu menandakan sikap feminisnya.
Baca Juga: Ada Wanita Korea yang Viral, Soalnya Dia Nggak Menghapus Riasannya Selama 2 Tahun
Menurut netizen, kejadian-kejadian ini mencerminkan permasalahan yang lebih luas dalam masyarakat Korea Selatan.