Pematung Irak Ciptakan Kembali Patung yang Dihancurkan ISIS dan Lestarikan Sejarah Irak

23 September 2022, 06:35 WIB
Pematung Khaled al-Abadi bekerja di dalam bengkelnya pada patung-patungnya yang menggambarkan pemandangan dari sejarah kota Mosul, di Mosul, Irak, 15 September 2022. /Foto: REUTERS/KHALID AL-MOUSILY/

PORTAL LEBAK - Pematung Irak Khaled Al-Abadi memenuhi mimpinya untuk 'menciptakan kembali apa yang dihancurkan' negara Islam (ISIS) saat perang berkecamuk di Irak.

Khaled dengan hati-hati memahat patung serta ukiran singa, kereta, dan burung menghiasi bengkelnya di Mosul.

"Selama periode Negara Islam (ISIS), ketika rekan saya dan saya sedang berjalan-jalan, kami melihat patung-patung dipindahkan dan gerbang yang dihancurkan, kami benar-benar terganggu dengan ini," kata Al-Abadi kepada Reuters dan dikutip PortalLebak.com.

Baca Juga: Berkah Tuhan Terkuak di Irak, Sejenis Jamur Tumbuh di Gurun Tandus

Lukisan dindingnya yang terbuat dari tanah liat mencerminkan sejarah panjang negara itu, dari periode Asyur hingga pendudukan ISIS.

"Kami ingin mengingatkan generasi mendatang bahwa ini adalah sejarah Niniwe," katanya, mengacu pada kota kuno Asyur yang terletak dekat dengan Mosul modern.

"Ini adalah sejarah Mosul. Ini adalah sejarah Irak," tambahnya.

Halaman di mana sekitar 20 mural dipajang terletak di Mosul tua, bagian dari kota yang mengalami kerusakan signifikan selama perang bergejolak.

Baca Juga: Di Irak, Paus Fransiskus Bertemu Ulama Agung Syiah Ali al-Sistani

Perang itu bertujuan merebut kembali kota dari militan Negara Islam (ISIS), yang juga menghancurkan banyak situs kuno.

Warisan kuno budaya negara Irak yang kaya sejarah peradaban, telah lama menderita dan dihancurkan selama perang dan konflik itu.

Tahun lalu, artefak kuno yang dijarah dan diselundupkan keluar dari Irak setelah invasi AS pada tahun 2003 dipajang di Baghdad.

Baca Juga: Presiden Bayern Munchen Tegaskan Posisi Nagelsmann Sebagai Der Trainer Aman

Artefak ini termasuk tablet tanah liat berusia 3.500 tahun yang memuat bagian dari Epik Gilgames, kisah Sumeria kuno yang diyakini sebagai salah satu karya sastra pertama, di dunia.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler