Kemendikbud: 11 Bahasa Daerah di Indonesia Punah, Ini Penyebabnya

- 8 Maret 2024, 10:26 WIB
Sekretaris Badan Bahasa dan Pengembangan Kemendikbud Hafidz Muksin saat membuka rakor pemulihan bahasa daerah bahasa di Pulau Bangka, Kamis malam (7 Maret 2024).
Sekretaris Badan Bahasa dan Pengembangan Kemendikbud Hafidz Muksin saat membuka rakor pemulihan bahasa daerah bahasa di Pulau Bangka, Kamis malam (7 Maret 2024). / Foto: ANTARA/HO-Aprionis./

“Rata-rata bahasa daerah yang terancam punah terdapat di wilayah timur Indonesia,” ujarnya.

Ia menyatakan 11 bahasa di wilayah tersebut terancam punah, yaitu Bahasa Tandia di Papua Barat, Bahasa Mawes di Papua, Bahasa Kajeli atau Kayeli di Maluku, Bahasa Piru di Maluku, Bahasa Moksela bahasa Maluku.

Baca Juga: Prabowo Dapat Ucapan Selamat dari Presiden Palestina Karena Raih Suara Tertinggi Pilpres 2024

Selain itu, bahasa daerah Palumata di maluku, bahasa Ternateno di maluku utara, bahasa HUKUmina di maluku, bahasa Hoti di maluku, bahasa Serua di maluku dan bahasa Nila di wilayah maluku.

“Situasi di wilayah Indonesia bagian timur banyak bahasa daerahnya tetapi jumlah penduduknya sedikit, sedangkan di wilayah Indonesia bagian barat jumlah bahasa daerahnya sedikit tetapi jumlah penduduknya padat,” ujarnya.***

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah