Letak Masjid dan Gereja Berdampingan, Belajar Toleransi Dari Warga Desa Kenalan

- 24 Mei 2021, 13:53 WIB
Keindahan panorama alam, di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ternyata diselingi nilai toleransi beragama yang tinggi, karena letak masjid dan gereja berdampingan di tempat ini. Gambar tampak posisi aerial (atas), posisi Masjid (kiri) dan Gereja (kanan).
Keindahan panorama alam, di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ternyata diselingi nilai toleransi beragama yang tinggi, karena letak masjid dan gereja berdampingan di tempat ini. Gambar tampak posisi aerial (atas), posisi Masjid (kiri) dan Gereja (kanan). /Foto: jatengprov.go.id/Humas/

PORTAL LEBAK - Keindahan panorama alam, di Desa Kenalan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ternyata diselingi nilai toleransi beragama yang tinggi, karena letak masjid dan gereja berdampingan di tempat ini.

Letak masjid dan gereja berdampingan, berdiri di kaki Gunung Merbabu yang berhawa sejuk, kedua rumah ibadah tersebut, hanya berjarak kurang dari 50 meter, di Dusun Kenalan.

Para pemeluk kedua agama itu pun hidup rukun dan saling menghormati satu sama lain, saat beribadah dengan letak masjid dan gereja berdampingan.

Baca Juga: Seba Baduy 2021, Ungkapan Syukur Suku Baduy Atas Kelimpahan Rezeki

Seperti diungkapkan Wakil Ketua Takmir Masjid Darurrahman, Eko Subardi yang mengugnkapkan di Dusun Kenalan pemeluk agama Islam minoritas dibanding pemeluk kristen.

"Dari 150 kepala keluarga (KK), hanya 15 KK yang beragama Islam. Di desa sini ada empat dusun. Untuk Dusun Kenalan, Islam menjadi minoritas,” papar Eko, seperti PortalLebak.com kutip dari jatengprov.go.id.

Ppemeluk agama Islam dapat menjalankan ibadahnya dengan nyaman dan aman, meski minoritas dan bahkan keberadaan masjid didirikan berdekatan dengan gereja.

Baca Juga: Lama Jadi DPO, Teroris KKB Penembak Letda Blegur Akhirnya Ditangkap di Papua

“Tidak ada persoalan soal aktivitas masjid, seperti masjid-masjid yang lain. Masjid Darurrahman ini juga hanya berjarak kurang dari 50 meter dari gereja,” jelas Eko.

Menurut Eko, kerukunan beragama di dusun Kenalan telah terjalin sejak lama. Seperti di tiap acara keagamaan, warga kedua pemeluk agama itu, saling mengucapkan selamat.

“Waktu hari raya warga Islam mengucapkan selamat ke warga Kristen dan begitu sebaliknya. Waktu puasa kami juga mengadakan pengajian dan buka bersama di masjid, tidak ada persoalan,” jelasnya.

Baca Juga: Kapolda Banten Dikunjungi Perwakilan Baduy Sepakat Lestarikan Hutan Baduy

Sementara itu, Ketua Majelis Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kenalan, Suradi menjelaskan pihaknya dapat hidup rukun berdampingan dengan pemeluk Islam. Ini merupakan perwujudan rasa toleransi yang tinggi.

“Wujud toleransi, ketika ada hari raya umat Islam kami hadir dan mengucapkan selamat. Begitu juga ketika acara Natal saudara muslim juga mengucapkan. Setiap Hari Raya Idul Fitri kami memasang spanduk ucapan selamat,” papar Suradi.

Saat perayaan Hari Raya Idul Adha pernah bersamaan dengan Ibadah Minggu. Akhirnya, pihaknya melakukan penyesuaian waktu agar tidak bertabrakan dengan umat Islam.

Baca Juga: Razia THM Lucky Star, Alexa dan Royal Resto di Serang Kota, Puluhan Miras Diamankan

“Pernah Ibadah Minggu bareng dengan Hari Raya Idul Adha, kita ajukan ibadahnya,” paparnya.

Selain itu, Kepala Desa Kenalan, Joko Santoso menyatakan, desanya berpenduduk 450 KK, sebanyak 70 persen pemeluk Islam, desanya terdiri dari 4 dusun.

“Di desa penduduk mayoritas Islam dan sebagian lagi Kristen serta penganut kepercayaan. Khusus di Dusun Kenalan, agama Kristen menjadi penduduk mayoritas,” terang Joko.

Baca Juga: Pasukan Setan Dilepas ke Papua, Dengan Prosesi Tradisi Pemberangkatan Prajurit di Mayonif 315 Garuda

Di Dusun Kenalan memang ada masjid dan gereja berdiri berdampingan. Masing-masing pemeluk agama bisa saling menjaga toleransi dengan baik.

“Tentang ibadah keduanya saling menghargai, ketika ada kegiatan sosial mereka pun berbaur bersama,” kata Joko.

Joko mengharapkan kondisi aman dan damai terus terjaga, karena saling membina kerukunan itu dapat berjalan baik, dan diwariskan kepada generasi berikutnya.

“Situasi yang sudah baik ini dapat berlangsung terus-menerus, itu harapan besar kami,” pungkas Joko.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x