Banyak pemeluk Islam yang belum hafal urutan penyebutan bulan di dalam penanggalan Hijriah.
Diketahui, nama-nama bulan dalam kalender Hijriah diambil dari nama-nama musim di latar budaya Arab masa lalu, kecuali Muharram dan Dzulhijjah.
Muharram artinya bulan yang dihormati dan orang-orang ketika itu tidak diperbolehkan berperang di bulan ini. Larangan juga berlaku di tiga bulan lainnya.
Baca Juga: Mengaji, Cara Wakil Wali Kota Cilegon Tingkatkan Imunitas di Masa Pandemi Covid-19
Sementara itu, Dzulhijah artinya bulan untuk berhaji.
Tahun Hijriah diawali dengan bulan Muharram, diikuti dengan Shafar yang artinya kuning, tumbuhan mulai menguning.
Rabiul awal dan Rabiul Akhir artinya musim gugur pertama dan kedua.
Jumadil Awal dan Jumadil Tsani/Akhir artinya musim dingin pertama dan kedua (jumud artinya beku).
Baca Juga: Sah, Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur DilarangBaca Juga: Sah, Kawin Kontrak di Kabupaten Cianjur Dilarang
Rajab artinya cair, es sudah mulai mencair. Sya'ban artinya lembah, orang-orang Arab sudah mulai ke ladang untuk bercocok tanam.