Arkeolog Temukan Situs Perburuan Ritual di Gurun Yordania dari 7.000 Sebelum Masehi

- 24 Februari 2022, 10:00 WIB
Nayef al Fayez, Menteri Pariwisata Yordania berdiri di samping dua patung yang ditemukan oleh para arkeolog di gurun tenggara Yordania selama konferensi pers di Amman, Yordania, 22 Februari 2022.
Nayef al Fayez, Menteri Pariwisata Yordania berdiri di samping dua patung yang ditemukan oleh para arkeolog di gurun tenggara Yordania selama konferensi pers di Amman, Yordania, 22 Februari 2022. /Foto: REUTERS/MUATH FREIJ/

PORTAL LEBAK - Para arkeolog menemukan situs zaman batu yang berasal dari 7.000 Sebelum Masehi, di gurun terpencil di Yordania.

Terdapat struktur yang menunjukkan manusia sedang mengumpulkan dan berburu rusa jauh lebih awal, dari yang diperkirakan sebelumnya.

Tim ahli Prancis dan Yordania juga menemukan lebih dari 250 artefak di situs tersebut, termasuk patung-patung hewan yang sangat indah.

Baca Juga: Arkeolog Turki Temukan 10 Relief Topeng di Blok Teater Situs Kota Kuno Paling Suci Castabala

Patung ini mereka yakini digunakan dalam ritual untuk memanggil kekuatan supranatural agar perburuan berhasil.

Benda-benda tersebut, termasuk dua patung batu dengan ukiran wajah manusia, termasuk di antara beberapa karya seni tertua yang pernah ditemukan di Timur Tengah.

"Ini adalah situs unik di mana sejumlah besar rusa diburu dalam ritual yang kompleks. Tidak ada saingan di dunia sejak zaman batu," kata Wael Abu Azizeh, co-direktur tim arkeologi Prancis.

Baca Juga: Arkeolog Temukan Tablet Tanah Liat Dari Peradaban Elam di Situs Terkenal di Kota Burnt

Para ahli menemukan dinding batu panjang yang menyatu sepanjang beberapa kilometer, yang digunakan untuk menjebak kijang ke area terbatas di mana mereka bisa diburu dengan lebih mudah.

Meskipun struktur seperti itu, yang dikenal sebagai "layang-layang gurun" juga dapat ditemukan di tempat lain di lanskap kering di Timur Tengah dan Asia barat daya.

Namun struktur ini diyakini sebagai yang tertua, terpelihara dengan baik, dan terbesar, kata para ahli dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Baca Juga: Amerika Serikat Rencanakan Sanksi Atas Perusahaan yang Membangun Pipa Nord Stream 2 Rusia

"Mereka membuktikan munculnya strategi perburuan massal yang sangat canggih, tak terduga dalam kerangka waktu awal seperti itu," kata sebuah pernyataan oleh Proyek Arkeologi Badia Tenggara (SEBAP) yang bekerja di situs tersebut sejak 2013.

Permukiman yang ditemukan dalam penelitian, berbentuk gubuk melingkar dan sisa-sisa kijang dalam jumlah besar.

Ini sekaligus menunjukkan bahwa penduduk tidak hanya berburu untuk kebutuhan mereka sendiri tetapi juga bertukar dengan pemukiman tetangga.

Baca Juga: Liga Champions: Anthony Elanga Selamatkan Manchester United Saat Berlaga Lawan Atletico Madrid

Menteri Pariwisata Yordania Nayef al Fayez mengatakan kepada Reuters, bahwa penemuan itu merupakan tambahan spektakuler bernilai bak permata bagi arkeologi Yordania.

Di Yordania, terdapat pula peninggalan kota Petra yang dipahat dari batu gurun, kota Romawi Jerash, dan kastil-kastil dari Abad Pertengahan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x