Peran Perempuan Mewarnai Peradaban Bangsa, Ini Penilaian 4 Professor 'Srikandi' Asal UNS

- 17 April 2023, 10:11 WIB
Mimbar Gagasan bertema 'Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban' yang digelar Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat, 14 April 2023.
Mimbar Gagasan bertema 'Peran Perempuan dalam Mewarnai Peradaban' yang digelar Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Jumat, 14 April 2023. /Foto: Handout/Humas UNS/

Prof. Dr. Suciati, M.Pd menyatakan pandangan di era abad 21 perkembangan teknologi serba cepat, plus penerapan teknologi digital canggih dan globalisasi.

Sehigga mengakibatkan dampak kompleks, sehingga tiap orang dituntut berkompetensi, literasi dan nilai karakter unggul dan profesional, khususnya bagi perempuan.

“Substansi literasi sains yakni pengetahuan dan kecakapan seseorang mengidentifikasi masalah sampai kemampuan menyelesaikan masalah. Penguatan literasi di keluarga sangat penting. Perempuan di keluarga punya peran kuat tingkatkan kemampuan literasi sains,” papar Prof. Suciati.

Baca Juga: Liga Premier: Sedih Melihat Fans Tottenham Mencemooh Sanchez, Begini Kata Kapten Lloris

Keluarga Inti Peradaban Bangsa

Selanjutnya, Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si., sebagai Dekan FISIP UNS menilai bagaimana menerapkan “Adil Gender” dan menekankan keluarga sebagai inti peradaban bangsa.

“Ada kontribusi luar biasa dalam ekonomi global jika perempuan diberi kesempatan pada pembangunan. Alhasil, perempuan harus diberikan perlakuan adil dan setara di ruang publik. Sehingga kita harus mulai melakukan proses pendidikan dari dalam keluarga secara adil,” ucap Prof. Ismi.

Sedangkan Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum. selaku Guru Besar FKIP UNS mengetengahkan soal 'Perempuan dan Kearifan Lokal' yang sangat penting agar tidak kehilangan identitas diri.

Baca Juga: Ajang Balap MotoGP: Francesco Bagnaia Bingung Setelah Dia Buang 25 Poin di Sirkuit Amerika

“Perempuan harus mampu memanfaatkan teknologi tanpa meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal. Perempuan harus berwawasan global namun tetap berpijak pada kearifan lokal sebagai identitas bangsa,” jelas Prof. Sariyatun.

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x