Mahasiswa Lebak Gelar Unjuk Rasa Setelah 7 Hari Akhirnya Disambangi Wakil Bupati Ade Sumardi

- 1 Juni 2023, 16:21 WIB
Aksi unjuk rasa yang digelar Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), di depan gerbang gedung pemerintah daerah Kabupaten Lebak, Banten, disambangi oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, Rabu, 31 Mei 2023.
Aksi unjuk rasa yang digelar Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), di depan gerbang gedung pemerintah daerah Kabupaten Lebak, Banten, disambangi oleh Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi, Rabu, 31 Mei 2023. /Foto: Portal Lebak/Ridwan/

PORTAL LEBAK - Aksi unjuk rasa yang digelar Komunitas Mahasiswa Taktis Demokratis Wanassalam (Matadewa), dengan menginap tujuh hari, di pintu gerbang masuk Gedung pemerintah kabupaten Lebak, Banten.

Aksi unjuk rasa mahasiswa tersebut merupakan bentuk protes atas kekecewaan atas kepemimpinan Bupati Iti Octavia Jayabaya dan Wakil Bupati Ade Sumardi. 

Para mahasiswa berunjuk rasa karena ingin menyampaikan aspirasi dan menegaskan ingin didegar dan oleh pemerintah kabupaten Lebak.

Baca Juga: Wisata Alam di Daerah Baduy Lebak Ramai Dikunjungi Turis Asing dan Lokal

"Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk kekecewaan terhadap kinerja dari pemerintahan Kabupaten Lebak. Seperti halnya jumlah kemiskinan yang terus meningkat tiap tahun," ungkap Koordinator Lapangan aksi mahasiswa, Nurdin, kepada PortalLebak.com.

"Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miski tahun 2022 lebih banyak dari jumlah penduduk miskin pada tahun 2011. Ini jelas ada kenaikan angka kemiskinan yang sangat signifikan," tambah Nurdin Rabu, 31 Mei 2023.

Tak hanya soal kemiskinan, Nurdin menjelaskan, IPM, UMK dan tingkat pengangguran di Kabupaten Lebak juga memperihatinkan dan terus melonjak.

Baca Juga: Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya Puji Siswa di Acara Wisuda dan Penghafal Al-Qur'an SD Terpadu Al-Qudwah

"IPM Kabupaten Lebak selalu menjadi yang terendah di Provinsi Banten. Begitu pun dengan UMK-nya yang juga ada di posisi terendah. Serta Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) juga sama memperihatinkan dan semakin meningkat," ujar Nurdin.

"Tingkat pengangguran terbuka Lebak sekarang jauh lebih tinggi dari tahun 2013. Ini jelas merupakan bukti betapa buruknya kinerja Pemda Lebak," tegasnya.

Dia sekaligus menyoroti respon dari Pemda Lebak, yang menurutnya seperti anti terhadap aksi unjuk rasa mahasiswa. Karena aksi mahasiswa ini seolah diabaikan. 

Baca Juga: Jual Sabu Sebagai Barang Bukti: Teddy Minahasa Dipecat Dari Kepolisian RI, Ini Sikap Kapolri

Bupati dan Wakil Diminta Jangan Anti Kritik

"Kami meminta agar bupati dan wakil bupati Lebak jangan anti terhadap unjuk rasa dan kritik, kami sudah melakukan aksi menginap di depan Kantor Bupati Lebak selama 7 hari 6 malam, dan pada hari ke 7 baru ditemui. Ini jelas bukan sikap dan respon yang baik dari seorang pemimpin," papar Nurdin.

Sementara itu Ketua umum Koordinator Pusat Matadewa Repi Rizali menyatakan bupati dan wakil bupati Lebak, telah gagal membangun Kabupaten Lebak dan meminta agar Bupati dan Wakil Bupati Lebak segera mundur dari jabatannya dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

"Kami menilai Bupati dan Wakil Bupati Lebak sudah gagal dalam memimpin Kabupaten Lebak, dengan indikator yang sudah kami sampaikan dan solusi dari semua permasalahan yang ada di Kabupaten Lebak. Hari ini adalah kemunduran dari Bupati dan Wakil Bupati Lebak yang merupakan produk dari Oligarki Dinasti Jayabaya," pungkasnya.

Baca Juga: Uganda Berlakukan Undang-undang Anti-LGBT yang Keras, Pelaku Homoseksualitas Dapat Dihukum Mati

Repi mengatakan, apa yang menjadi tuntutan dari Komunitas Matadewa sudah disampaikan langsung kepada Wakil Bupati Lebak, pada Kamis pagi, saat Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menemui masa aksi di pintu gerbang Pemda Lebak.

"Tuntutan kami dan asipirasi kami sudah disampaikan kepada Wakil Bupati Lebak," pungkasnya.

Meski setelah 7 hari aksi unjuk rasa digelar, Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi menyambangi para mahasiswa dan mendengarkan aspirasi peserta aksi.

Baca Juga: Raja Liga Europa: Sevilla Kalahkan AS Roma Lewat Adu Penalti, Raih Mahkota Ketujuh

"Kritikan mahasiswa ide dari mahasiswa belum terkontaminasi oleh unsur politik dan sebagainya, ini yang menurut saya bagus," ungkap Wakil Bupati Lebak Ade Sumardi.

"Kalau misalkan tadi teman-teman menanyakan bagaimana perbaikan jalan Bejod-Ketapang, ini karena mereka ini (para pengunjuk rasa-Red) adalah tumpuan masyarakat," jelasnya.

Ade menilai para mahasiswa telah menampung aspirasi dari warga kampung dan terlah turun ke desa-desa.

Baca Juga: Ekosistem Baterai Listrik Dipercepat, Ini Permintaan Presiden Jokowi

"Ini kan berarti masyarakat mengadu nya ke mereka, para mahasiswa datang ke kita (Pemkab Lebak-Red) itu bagus menurut saya, kalo teman-teman melihat ada yang belum nerima bantuan atau apapun itu sampaikan saja," tutupnya.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x