"83 juta pekerjaan diprediksi hilang, namun menurut WEF akan ada 69 juta pekerjaan baru yang muncul dengan tuntutan pengetahuan dan keterampilan khusus. Hal ini harus menjadi perhatian serius pemerintah untuk mempersiapkannya," papar Netty.
"Semoga pemerintah Indonesia tidak anteng-anteng saja dalam menghadapi realita tersebut," Sambungnya.
Baca Juga: Panglima TNI Laksamana Yudo Margono Telah Mutasi 96 Perwira Tinggi TNI, Berikut ini Daftarnya
Netty juga meminta agar pemerintah menata ulang potensi lapangan kerja Di Luar negeri dan mengoptimalkan tenaga kerja yang produktif.
"Salah satu kelebihan Indonesia adalah bonus demografi berupa surplus anak muda dan tenaga produktif. Bagaimana langkah pemerintah dalam mengoptimalkan tenga kerja produktif tersebut untuk mengisi kebutuhan-pekerjaan di luar negeri."
"Tentunya kita ingin tenaga kerja terlatih dan terdidik yang siap dikirim ke luar negeri, bukan sebaliknya," tutupnya.***