Pelaku Gacong Bantu Kebutuhan Pangan Petani Sampai Tiga Bulan ke Depan Usai Panen Raya

- 27 Maret 2024, 13:32 WIB
Salah satu warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak tengah menjemur gabah di halaman rumah dari hasil pembagian pelaku gacong usai panen raya
Salah satu warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak tengah menjemur gabah di halaman rumah dari hasil pembagian pelaku gacong usai panen raya /ANTARA/ Mansyur/

PORTAL LEBAK - Pelaku gacong telah banyak membantu menyediakan pangan keluarga petani di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, usai panen raya pada musim pertama di tahun 2024.

Sekedar diketahui, pelaku gacong ditujukan kepada orang yang membantu petani Lebak tanpa diupah membantu petani mulai dari penanaman, perawatan hingga memetik padi.

Pelaku gacong pun kebanyakan adalah kaum perempuan.

Baca Juga: Larang Gunakan Kendaraan Dinas Untuk Mudik Lebaran, PJ Bupati Lebak: Jika Bandel Kita Berikan Sanksi

Dilansir PortalLebak.com dari ANTARA, seorang warga Kolelet Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, merasa kebutuhan keluarganya cukup terpenuhi, bahkan untuk tiga bulan ke depan.

"Kami mendapatkan gabah sekitar empat karung dan cukup untuk konsumsi pangan keluarga tiga bulan ke depan," kata Ma Uni, dikutip 27 Maret 2024.

Pelaku gacong di wilayahnya sudah menjadikan tradisi bagi masyarakat yang tidak memiliki sawah untuk membantu petani setempat.

Baca Juga: Ingin Kuasai Uang THR, Pelaku Dugaan Pembunuhan Pasangan Lansia di Lebak Berhasil di Bekuk Polisi

Nantinya akan ada pembagian gabah setelah panen raya dengan rata-rata dari lima ikat tumpukan gabah maka jatah untuk mereka satu ikat.

Oleh karena itu, jika panen raya di pelosok-pelosok perkampungan di Kabuparen Lebak yang menjemur gabah di tanah lapang, halaman rumah, hingga di sepanjang badan jalan desa.

"Kita panen awal musim tahun 2024 ini relatif bagus dan tidak terserang hama sehingga mendapatkan pembagian gabah. Dan, jika tanaman padi itu puso tentu pelaku gacong juga tidak mendapatkan pembagian gabah," jelas Ma Uni.

Warga Lebak lainnya, yakni Suhanah, 50 tahun, mengatakan warga Desa Kalanganyar termasuk dirinya menjemur gabah sebanyak lima karung di halaman rumah dari hasil pembagian gacong.

Baca Juga: Saba Budaya Banten, Sebuah Ruang Untuk Menelaah Budaya Banten

Panen raya disebut dialami sekitar 25 hektare wilayah Lebak, dan jumlah pelaku gacong dipastikan mencapai 125 orang sehingga dapat memenuhi ketersediaan pangan keluarga petani Lebak.

"Kami menjemur gabah dari lima karung itu jika bisa menghasilkan beras sebanyak 200 kilogram dan cukup untuk konsumsi keluarga dua anak dan suami empat bulan ke depan," kata Suhanah.

Ketua Kelompok Tani Sukabungah Desa Tambakbaya, Lebak, bernama Ruhiana mengatakan panen raya di daerahnya berlangsung pada bulan Maret di sekitar 50 hektare.

Baca Juga: Bulan Suci Ramadhan,SD Terpadu Al-Qudwah Gelar Wisuda Tahfidz Qur'an.

Luas wilayah panen raya tersebut cukup memberikan kontribusi bagi pelaku gacong untuk memenuhi ketersediaan pangan seluruh masyarakat Desa Tambakbaya, termasuk pelaku gacong.

Diprediksi dari 50 hektare dapat membantu ketersediaan pangan untuk 250 orang pelaku gacong, dengan skema rata-rata 1 hektare bisa memenuhi 5 orang pelaku gacong.

"Saya kira pelaku gacong sangat membantu petani kecil karena mereka bekerja tanpa upah, namun upahnya hasil pembagian gabah tersebut," jelas Ruhiana.

Baca Juga: PA GMNI Lebak Siap Kawal dan Menyukseskan Pilkada Lebak November Mendatang

Di samping itu, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Deni Iskandar mengatakan total luas wilayah panen raya pada bulan Maret ini mencapai 13.000 hektare.

Luas wilayah tersebut dapat memenuhi ketersediaan pangan masyarakat Lebak selama tiga sampai enam bulan tanpa membeli beras.

"Kami memperkirakan ribuan pelaku gacong bisa menghasilkan ketersediaan pangan dari hasil pembagian gabah itu," kata Deni.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x