Permintaan Dompet Tenun Badui, Minat Konsumen Sampai di Bali

- 5 Februari 2024, 14:00 WIB
Para perajin mendemonstrasikan pembuatan dompet dari kain tenun Badui yang mereka hasilkan di Desa Girimukti, Lebak, Banten, Minggu 28 Januari 2024.
Para perajin mendemonstrasikan pembuatan dompet dari kain tenun Badui yang mereka hasilkan di Desa Girimukti, Lebak, Banten, Minggu 28 Januari 2024. / Foto: ANTARA/Mansur/aa./

PORTAL LEBAK - Permintaan dompet tenun Badui di Kabupaten Lebak, Banten, banyak dicari konsumen yang datang ke Provinsi Bali karena memiliki keunikan warna dan corak khas adat setempat.

“Kami mendapat banyak dukungan dalam memasarkan produk dompet anyaman khas Badui melalui media sosial,” kata Yahya (55), salah satu pelaku UMKM kerajinan dompet anyaman di Desa Bangkalok, Minggu.

Pembuatan dompet tenun Badui menggunakan bahan tekstil khas masyarakat adat setempat sehingga diminati konsumen. Permintaan konsumen selain Jakarta dan daerah lain di Jawa Barat juga merambah Provinsi Bali.

Baca Juga: KPU Lebak simulasi pemilu di pemukiman adat Badui

Selama ini dompet tersebut dipasarkannya melalui media sosial. Pemasaran media sosial sangat membantu dalam menghasilkan pendapatan dan meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selain itu, produksi dompet tenun Badui juga dijual di kawasan wisata sebagai bagian dari budaya Badui. Harga dompet anyaman Badui rata-rata dijual Rp 480.000 per lusin atau 12 buah.

“Kami bisa menjual 50 lusin per minggu dengan pendapatan Rp 24 juta,” ujarnya.

Jali (60), salah satu penjual tas anyaman Badui, mengatakan banyak konsumen yang membeli dompet tenun Badui dari wisatawan sebagai bagian dari budaya Badui di kawasan pemukiman di tanah adat Ulayat.

Baca Juga: Musim Durian di Daerah Badui Lebak, Begini Suasananya

Halaman:

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x