China Meluncurkan Proyek untuk Membangun Pernikahan 'Era Baru', Demi Melahirkan Anak

- 16 Mei 2023, 11:05 WIB
FOTO FILE: Seorang anak digendong dengan skuter, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai China 20 Juli 2022.
FOTO FILE: Seorang anak digendong dengan skuter, menyusul wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai China 20 Juli 2022. /Foto: REUTERS/Aly Song/REUTERS

PORTAL LEBAK - China akan meluncurkan proyek percontohan di lebih dari 20 kota untuk menciptakan budaya pernikahan dan melahirkan anak 'era baru'.

Langkah ini mendorong budaya melahirkan anak yang ramah, kebijakan terbaru dari pihak berwenang bertujuan meningkatkan tingkat kelahiran yang menurun di negara China.

Asosiasi Keluarga Berencana China, jadi badan nasional yang menerapkan langkah-langkah kependudukan dan kesuburan tersebut.

Baca Juga: China Pertimbangkan Beri Akses Perawatan Kesuburan IVF Bagi Wanita Lajang Demi Bendung Penurunan Populasi

Pemerintah China, akan meluncurkan proyek untuk mendorong perempuan untuk menikah dan memiliki anak.

Kebijakan ini diungkap media Global Times yang didukung negara China, melaporkan pada hari Senin, 15 Mei 2023.

Mempromosikan pernikahan, memiliki anak pada usia yang sesuai, mendorong orang tua untuk berbagi tanggung jawab mengasuh anak.

Baca Juga: Wow: PBB Bilang Populasi India akan Susul China, Setidaknya 2,9 Juta Orang Lebih Banyak pada Pertengahan 2023

Kebijakan ini juga akan membatasi 'harga pengantin' yang tinggi dan kebiasaan budaya lama lainnya adalah fokus dari proyek tersebut, kata Times yang dilansir PortalLebak.com dari Reuters.

Kota-kota yang termasuk dalam percontohan termasuk pusat manufaktur Guangzhou dan Handan di provinsi Hebei, China.

Asosiasi tersebut telah meluncurkan proyek di 20 kota termasuk Beijing tahun lalu, kata Times.

Baca Juga: Tragis, Kecelakaan Truk Trailer Pembawa Traktor dan Satu Van di Meksiko Tewaskan 26 orang

"Masyarakat perlu lebih banyak membimbing kaum muda tentang konsep pernikahan dan persalinan," kata ahli demografi He Yafu kepada Times.

Proyek-proyek tersebut datang di tengah berbagai langkah yang dilakukan provinsi-provinsi China untuk mendorong orang memiliki anak, termasuk insentif pajak, subsidi perumahan, dan pendidikan gratis atau bersubsidi untuk memiliki anak ketiga.

China menerapkan kebijakan satu anak yang kaku dari tahun 1980 hingga 2015 - akar dari banyak tantangan demografisnya yang memungkinkan India menjadi negara terpadat di dunia.

Baca Juga: Saat Juventus vs Cremonese Berakhir 2-0, Juve Kehilangan Pogba Lagi dalam Meski Menang di Laga Serie A Itu

Batas kebijakan satu anak itu, kini telah dikoreksi dan dinaikkan oleh pemerintah China, menjadi tiga anak.

Prihatin dengan penurunan populasi pertama China dalam enam dekade dan penuaan yang cepat, penasihat politik pemerintah mengusulkan pada bulan Maret 2023.

Usul itu yakni bahwa wanita lajang dan belum menikah harus memiliki akses ke pembekuan sel telur dan perawatan IVF, di antara layanan lain untuk meningkatkan tingkat kesuburan negara.

Baca Juga: Rusia Ungkap 2 Komandan Terbunuh saat Kyiv atau Ukraina Bombardir dan Menyerang Bakhmut

Banyak wanita telah menunda memiliki lebih banyak anak atau sama sekali karena biaya penitipan anak dan harus menghentikan karir mereka, akibat diskriminasi gender yang jadi rintangan utama.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x