Vaksin Sinovac Halal atau Haram? MUI Akan Pleno Ambil Sikap

6 Januari 2021, 12:46 WIB
Pengadaan Vaksin Covid-19, Indonesia akan Peroleh 660 Juta Dosis. /cepi.net

 

PORTAL LEBAK - Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah musyawarah para Ulama Zu'ama dan Cendekiawan Muslim di Indonesia ini segera akan bersikap perihal vaksin Covid-19.


Sejumlah ilmuwan dunia terus berusaha menemukan vaksin virus Covid-19 untuk menyelamatkan umat manusia.


Paparan kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan dan belum adanya tren penurunan jumlah, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Pisah Sambut Kapolda Banten, Wabup Lebak Ucap Selamat Bertugas Kepada Irjen Pol. Dr. Rudy

Baca Juga: Alarm Darurat Ruang Rawat Covid-19, Wiku Adisasmito Sebut Tren Meningkat dan Mengkhawatirkan


Vaksin adalah zat yang sengaja dibuat untuk merangsang pembentukan kekebalan tubuh dari penyakit tertentu, saat ini vaksin Covid-19 sangat dibutuhkan.


Sebelumnya dikabarkan, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac telah tiba di Indonesia.


Adapun tahap 2 sebanyak 1,8 juta dosis telah tiba Kamis, 31 Desember 2020 lalu di Indonesia.


Dikutip PortalLebak dari Pikiran-Rakyat, dari artikel yang berjudul “Rampungkan Audit Kehalalan Vaksin Covid-19, MUI Siap Gelar Sidang Pleno” pada Rabu 6 Januari 2021, MUI menyatakan telah menuntaskan audit lapangan terhadap vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan asal China, Sinovac pada Selasa, 5 Januari 2021.

Baca Juga: Apa Benar Setelah Sembuh dari Covid-19 Bisa Kebal? Ini Kata Para Pakar

Baca Juga: Gubernur Jatim Positif Covid-19, Khofifah: Jangan Pernah Sepelekan Virus ini


Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam mengatakan akan segera melaksanakan sidang pleno untuk membahas aspek syar’i dari vaksin ini.


Sidang pleno akan digelar setelah ada laporan, penjelasan, dan pendalaman dari tim auditor terkait vaksin Sinovac.

"Dalam kasempatan pertama, tim auditor akan merampungkan kajiannya dan akan dilaporkan ke dalam Sidang Komisi Fatwa," kata Asrorun melalui siaran pers seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency.

Baca Juga: Cara Cek Vaksin Gratis Gunakan NIK di KTP, Login ke pedulilindungi.id

MUI juga sudah menerima dokumen-dokumen kehalalan dari Sinovac yang dikirimkan melalui surat elektronik pada Selasa.

Sebelumnya, MUI juga telah berkunjung ke Sinovac di Beijing, China dan ke PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat untuk audit lapangan.


Pemerintah menargetkan program vaksinasi akan dimulai pada 13 Januari 2021, di mana Presiden Joko Widodo dan kabinet Indonesia Maju akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin.

Baca Juga: Masih Pandemi Covid-19, Ini Alternatif Aktivitas Liburan di Rumah Saja

Penyuntikan vaksin kepada tenaga kesehatan sebagai kelompok prioritas akan dilakukan hari berikutnya.

Secara keseluruhan, pemerintah menargetkan 181,5 juta orang untuk divaksinasi dalam kurun 15 bulan untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).
Sejauh ini, 3 juta dosis vaksin Sinovac telah tiba di Indonesia.

Namun, proses vaksinasi masih menunggu terbitnya izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan sertifikasi halal dari MUI.***
(Pikiran-Rakyat.com-Billy Mulya Putra)

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler