BNPB Sebut Akibat Gempa M 7,0 Lima Rumah dan Satu Gereja Rusak di Kepulauan Talaud

22 Januari 2021, 14:23 WIB
Lima Rumah Warga Kepulauan Talaud dan Satu Gereja Terdampak Gempa M7,0 /Foto : BNPB/

 

PORTAL LEBAK - Akibat gempa bumi dengan magnitudo 7,0 yang terjadi pada Kamis malam 21 Januari 2021, sejumlah warga dan bangunan rusak.

Badan Penganggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Talaud Sulawesi Utara melaporkan sejumlah rumah warga dan bangunan terdampak akibat gempa tersebut.

BPBD setempat menginformasikan sebanyak 2 unit rumah mengalami rusak ringan dan 3 unit terdampak.

Baca Juga: Dalam Tiga Minggu Saja, BNPB Catat 185 Bencana Alam Terjadi di Indonesia

Baca Juga: Penelusuran Tim SAR Tentang Signal SOS di Pulau Laki, Hasilnya?

Tingkat kerusakan pada ketiga unit rumah tersebut masih dalam proses pendataan petugas di lapangan.

Dari keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jum'at 22 Januari 2021, menyebutkan, ada dua unit rumah rusak ringan berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara, sedangkan rumah terdampak lainnya diidentifikasi masing-masing di Desa Ganalo, Kecamatan Tampan Amma, Desa Mala, Kecamatan Melonguane dan Desa Bantik, Kecamatan Beo.

Di samping tempat tinggal, gempa juga mengakibatkan 1 unit gereja terdampak di Desa Ganalo, Tampan Amma dan RSUD di Desa Mala, Melonguane.

Baca Juga: Nekat Selundupkan Bibit Lobster, Dua Warga Pandeglang Ini Ditangkap Polisi

Baca Juga: Kemensos Pastikan Kebutuhan Para Pengungsi Bencana Gempa Sulbar Dapat Dipenuhi

Pantauan sementara BPBD menyebutkan kerusakan minor teridentifikasi pada RSUD. Laporan tingkat kerusakan bangunan masih dalam pendataan petugas di lapangan. Berdasarkan data BPBD per 22 Januari 2021, pukul 08.00 WIB tersebut, belum ada laporan korban jiwa akibat gempa tersebut.

Pascagempa, tim BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melakukan pendataan, koordinasi dengan instansi terkait, serta evakuasi keluarga terdampak.

Masyarakat di Kepulauan Talaud memiliki catatan historis terdampak gempa dengan magnitudo besar, seperti pada 1914, 1957, 1969, dan 2009.

Baca Juga: Tinjau Banjir Bandang di Puncak, Pangdam III Siliwangi Minta Sungai Selalu Dibersihkan

Baca Juga: TNI AD Bantu Pemulihan Kalsel dan Sulbar, Jenderal Andika Perkasa Kerahkan 3 Kapal

Data bencana gempa menunjukkan bahwa korban jiwa terjadi dikarenakan reruntuhan bangunan dan bukan guncangan gempa.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi gempa susulan.***

 

 

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler