Nama MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed Diabadikan Jadi Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek II

13 April 2021, 10:07 WIB
Pemerintah Indonesia menetapkan nama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) sebagai nama Jalan Layang untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated). /Foto: PT. Jasa Marga/HO Humas/

PORTAL LEBAK - Pemerintah Indonesia menetapkan nama Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ) sebagai nama Jalan Layang untuk Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated).

Peresmian penamaan jalan layang terpanjang di Indonesia ini dilakukan Menteri Sekretaris Negara Pratikno pada Senin 12 April 2021 di lokasi akses masuk Jalan Layang Tol Arah Cikampek Km 10 A Jakarta–Cikampek.

Penekanan tombol sirine dilakukan oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menandai peresmian perubahan nama jalan layang tersebut.

Mensesneg pun menjelaskan latar belakang perubahan nama Jalan Layang MBZ Sheikh Mohamed Bin Zayed merupakan penghormatan bagi Uni Emirat Arab (UEA) yang telah menjalin hubungan diplomatik, di bidang sosial dan budaya dan ekonomi selama 45 tahun dengan Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah: Awal Ramadhan 1442 H, Selasa 13 April 2021

Baca Juga: Bandara Aminggaru di Distrik Ilaga Diserang Sekelompok Orang Bersenjata, Satu Helikopter Hangus Dibakar

"Sebelumnya nama jalan Presiden Joko Widodo telah dicanangkan di Abu Dhabi pada sebuah jalan yang strategis antara Abu Dhabi National Exhibition Center menuju ke arah kompleks kedutaan. Ini juga merupakan sebuah penghormatan pada bangsa Indonesia yang diberikan oleh pemerintah UEA khususnya Sheikh Mohamed Bin Zayed," Mensesneg Pratikno.

Peresmian ini dihadiri juga oleh Duta Besar Uni Emirat Arab untuk indonesia Abdulla Salem Obaid Al Dhaheri, Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Arab Husin Bagis, dan Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur.

Pratikno menjelaskan di bidang ekonomi UEA merupakan salah satu negera dengan investasi terbesar di Indonesia khususnya di bidang infrastruktur. Sebelumnya nama Presiden Joko Widodo juga telah dicanangkan sebagai nama salah satu jalan tol strategis di negara penghasil minyak tersebut.

Selanjutnya, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahardian dalam laporannya mengatakan, perubahan nama ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR nomor 417 KPTSM tanggal 8 April 2021 lalu. Dimana keputusan tersebut menetapkan nama jalan tol Jakarta Cikampek II Elevated menjadi jalan layang Sheikh Mohamed Bin Zayed.

Baca Juga: Intan Jaya Semakin Mencekam, Polda Papua Akan Evakuasi Warga Menyusul Dikuasainya Distrik Beoga Oleh KKB

Baca Juga: Polda Jatim Mulai Bersihkan Reruntuhan Rumah Warga Akibat Gempa Malang di Lumajang

"Dengan diresmikannya nama jalan ini semoga dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan diplomatika antara Indonesia dan UEA," jelasnya, seperti PortalLebak.com kutip dari keterangan pers PT. Jasa Marga.

Hedy menilai, jalan tol Jakarta Cikampek II elevated ini memiliki panjang 36,4 kilometer, di mana konstruksinya dikerjakan sejak awal 2017 dan telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019 lalu.

"Dengan kepadatan lalu lintas sebesar 200 ribu kendaraan per hari, jalur ini merupakan urat nadi perekonomian Indonesia dan berada di kawasan industri dan permukiman yang berkembang pesat di timur Jakarta," ungkapnya.

Sementara, Duta Besar Uni Emirat Arab untuk Indonesia Abdulla Salem Obaid Aldaheri menyampaikan apresiasinya kepada pemerintah Indonesia. Kerja sama antara Indonesia dan UEA mulai menuju perubahan dari kerja sama konvensional di bidang minyak, gas, dan pelabuhan, menuju kerja sama di bidang baru seperti pendidikan, kesehatan, investasi, agrikultur, ritel, dan sebagainya,

Baca Juga: Ucapan dan Puisi Datangnya Bulan Puasa Ramadhan 1442 H

Baca Juga: Sekolah Kedinasan Pemerintah Tahun 2021 Telah Dibuka, Ini Syarat-syaratnya

"Kami sangat bangga dan senang mendapatkan kesempatan ini, kami mengapresiasi Indonesia dan juga hubungan dua negara secara positif," terangnya.

Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang membentang panjang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat.

Jalan Tol Jakarta - Cikampek II (Elevated) merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia yang membentang panjang dari wilayah Junction Cikunir hingga Karawang Barat dan melintasi beberapa bangunan perlintasan eksisting berupa Overpass, Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), atau Simpang Susun pada Jalan Tol Jakarta - Cikampek eksisting.

Sehingga pada konstruksinya telah dilakukan penyesuaian berupa peninggian elevasi struktur elevated dengan tetap memperhatikan kualitas pemenuhan ketentuan dan persyaratan teknis yang berlaku.

Jalan Tol Japek II Elevated yang telah beroperasi tersebut telah menjadi salah satu solusi kemacetan yang sering terjadi di ruas vital tersebut. Ruas tol Japek II Elevated merupakan jalan tol layang terpanjang di Indonesia dan menjadi jalan tol bertingkat (double decker motorway) yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas Jalan tol Jakarta-Cikampek.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 12 April 2021: Kaget! Nino Tahu Rahasia Ini dari Toko Bunga

Baca Juga: Polisi Grebek dan Tutup Tambang Timah Ilegal di Bangka Tengah

Adapun tujuan dibangunnya jalan tol ini adalah untuk memisahkan pergerakan komuter jarak pendek Jakarta-Bekasi-Cikarang (lajur kolektor/eksisting) dengan pergerakan jarak jauh tujuan Cirebon, Bandung, Semarang, dan Surabaya (lajur ekspres/layang), khususnya golongan I non-bus.

Pembangunan Jalan Tol Layang Japek dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk bersama PT Acset Indonusa Tbk (Kerjasama Operasi). Pengusahaannya dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha dari PT Jasa Marga (Persero) Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp. 16.2 Triliun.

Turut mendampingi Menteri Basuki, Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo, Pejabat Fungsional Assessor Sumber Daya Manusia Aparatur Ahli Utama Anita Firmanti, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian. 

Termasuk, Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja, Direktur Jalan Bebas Hambatan Budi Harimawan Semihardjo, Kepala BPJT Danang Parikesit, Sekretaris BPJT Triono Junoasmono, Kepala Biro Komunikasi Publik Krisno Yuwono.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler