Buku Panduan Digital atau e-book Pedoman Darurat Klaster Covid-19 Diterbitkan Kapolri

25 Juni 2021, 22:06 WIB
Kadiv Humas Polri, Argo Yuwono /Humas Polri/

 

PORTAL LEBAK - Buku panduan digital atau e-book pedoman manajemen darurat/kontijensi penanganan klaster Covid-19 diterbitkan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit.

Buku yang mengupas banyak hal terutama menyangkut penanganan klaster Covid-19 dengan tahapan 3T (Tracing, Testing dan Threatment) dan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilitas).

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerbitkan e-book pedoman manajemen kontijensi penanganan klaster Covid-19 sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Alur Cerita Ikatan Cinta 25 Juni 2021, Elsa Semakin Panik Ricky Tak Bisa Bela Dia

Demikian diungkapkan Kadiv. Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, seperti PortalLebak.com kutip dari polri.go.id, Jumat 25 Juni 2021.

Menurut Argo, buku ini merupakan salah satu bentuk kontribusi dan perjuangan Polri dalam mendukung pemerintah guna mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin meluas.

"Hal ini semata-mata dilakukan untuk menjunjung asas ”Salus Populi Suprema Lex Esto” bahwa keselamatan masyarakat sebagai hukum tertinggi," kata Argo.

Baca Juga: Mengenang Sosok B.J. Habibie Sang Presiden Republik Indonesia ke-3 di Hari Lahirnya

Seperti diketahui, penyebaran Covid-19 belakangan mengalami peningkatan secara eksponensial.

Hal ini dibuktikan dengan jumlah penambahan kasus terkonfirmasi positif dan jumlah kematian akibat Covid-19 yang tidak berbanding lurus, dengan jumlah angka kesembuhan setiap harinya.

Terjadinya penambahan kasus Covid-19 ini karena adanya peningkatan aktifitas dan mobilitas masyarakat.

Baca Juga: KKB OPM Papua Kembali Tewaskan 5 Warga Sipil Dalam Penembakan di Kampung Bingki Yahukimo

Peningkatan, seperti saat menjelang/pasca hari raya Natal dan Tahun Baru, Hari Raya Idul Fitri, serta kegiatan masyarakat lainnya.

Ditengarai, masyarakat melakukan kegiatannya tersebut, tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang ketat.

Kegiatan masyarakat tersebut menyebabkan peningkatan kontak antara kelompok masyarakat dan terjadi snow ball effect.

Artinya, satu orang dapat menyebarkan lebih dari dua orang atau lebih, sehingga menyebabkan klaster baru.

Argo menyatakan, e-book tersebut menjelaskan hal-hal yang harus dipersiapkan dalam satu wilayah.

Misalnya penentuan posko dan pengendalinya ketika kontinjensi Covid-19 terjadi.

Memberdayakan Posko PPKM Mikro di desa kelurahan sebagai kepanjangan posko kontinjensi.

Lalu penyiapan sarana dan prasarana seperti ambulance, peralatan swab antigen, APD, obat-obatan, formular tracing, formulir pemantauan karantina/isolasi, media komunikasi, informasi, dan edukasi Covid-19.

Baca Juga: Tornado Langka Terjadi, Badai Menerjang di Bagian Selatan Republik Ceko

"Lalu penyiapan kebutuhan logistik atau dapur umum. Penentuan tempat isolasi terpusat dan rumah sakit rujukan," ungkap Argo.

Kemudian penutupan satuan wilayah terkecil seperti RT atau bisa beberapa RT dalam satu desa/kelurahan jika sudah ada yang terpapar.

Lalu kecepatan assessment terhadap hasil PCR, ketepatan dan transparansi data.

Baca Juga: Patung Raksasa Marilyn Monroe Dipindah ke Palm Springs Amerika, Berbaur Antara Pujian dan Ejekan

Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu menyadari, segala upaya pencegahan dan penanganan sebaik apapun, tidak tercapai tanpa adanya dukungan masyrarakat.

Argo juga meminta kerjasama dan sinergis dari seluruh elemen masyarakat serta instansi terkait lainnya, dalam menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

"Semua butuh kerjasama, gotong royong dan bahu membahu untuk bangkit melawan Covid-19. Prinsip utama penanganan Covid-19 adalah mengutamakan keselamatan masyarakat dan petugas," tutup jenderal bintang dua itu.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler