Otsus di Papua Berbagai Capaian Pembangunan Dilaksanakan, Ini Hasil Diskusinya!

27 Juni 2021, 14:40 WIB
Forum Diskusi Otsus di Papua Membawa Banyak Kebaikan dan Perubahan Untuk Papua /Foto : Pen Gabwilhan /

PORTAL LEBAK - Program Otonomi Khusus atau Otsus di Papua masih berlangsung dan diharapkan memberi manfaat kepada masyarakat di Papua.

Ketua Gerakan Merah Putih (GMP) Kabupaten Teluk Wondama, Moses Ramar mengungkapkan Otonomi Khusus (Otsus) di Papua telah membawa banyak kebaikan dan perubahan untuk kehidupan masyarakat asli di provinsi ini, dalam keterangan pers tertulisnya.

“Otsus ibarat lampu yang mengubah kehidupan orang asli Papua dari gelap menjadi terang. Karena itu tidak ada alasan untuk menolak keberlanjutan Otsus di Bumi Cenderawasih,” kata Moses Ramar di Wasior. Sabtu, 26 Juni 2021.

Baca Juga: Dapat Program Sumur Bor ESDM-DPR RI Komisi VII, Kades Leuweung Kolot Bogor: Sangat Bermanfaat bagi Warga Kami

Moses mengatakan Kabupaten Teluk Wondama yang dulu gelap dalam arti tidak ada pembangunan, kini sudah terang benderang. Mulai ibu kota sampai pulau-pulau, bahkan daerah pegunungan.

“Kita melihat infrastruktur jembatan, dermaga, jalan hingga di pulau-pulau telah dibangun pemerintah, bahkan pendidikan telah berjalan baik. Saya nyatakan bahwa otsus berhasil,” tegas Moses.

Moses pun tidak menampik masih banyak permasalahan dalam implementasi program otsus di Papua Barat, termasuk Teluk Wondama. Namun, secara umum otsus telah menghadirkan perubahan positif untuk kehidupan OAP.

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Dipercepat, Saat ini Tanpa Perlu Domisili atau Tempat Tinggal Pada KTP

“Jangan kita tutup mata, jangan kita tutup hati untuk pemerintah yang telah memberikan dana otsus untuk membangun Kabupaten Teluk Wondama. Jadi kami nyatakan otsus jilid II harus tetap berjalan,” ucap Moses.

Menyinggung soal anggapan bahwa otsus Papua telah gagal, Moses menyatakan itu muncul lantaran informasi tentang hasil pembangunan maupun kegiatan-kegiatan yang dibiayai dana otsus tidak disampaikan secara luas kepada masyarakat.

Akibatnya, kata Moses, masyarakat Papua Papua terutama yang di kampung belum banyak mengetahui manfaat dari dana otsus. Selain itu, kurangnya keterbukaan dari kepala desa hingga pemerintah soal penggunaan dana otsus.

Baca Juga: [Update] Virus Corona Varian Delta, Peneliti: Ada yang Divaksin Alami Radang Otot Jantung Ringan

“Setiap pekerjaan sekolah, jembatan, dan lainnya belum ada transparansi seperti pemasangan papan tulis yang memberitahu bahwa pekerjaan ini dibiayai dana Otsus supaya masyarakat semua bisa tahu. Hal seperti ini yang belum dilakukan,” kata Moses.

Lebih lanjut Moses menegaskan bahwa selama ini dana otsus sudah dimanfaatkan untuk membangun rumah sosial, jalan, jembatan, pendidikan hingga dengan orang yang berjualan di pinggir jalan mendapatkan dana Otsus. “Jadi mari kita tetap menerima dana Otsus untuk jilid II. Saya harap masyarakat Wondama bersatu untuk menerima,” katanya.

Sebelumnya dalam diskusi tentang keberlangsungan Otsus di Provinsi Papua Barat, sejumlah warga asli Wondama mengemukakan bahwa Otsus telah membawa dampak positif bagi orang asli Papua sehingga Otsus tetap berlanjut.***

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler