Lonjakan Covid-19 Rekor 31 Ribu per Hari per 6 Juli 2021, Ini Langkah Antisipasi Penanganan Pemerintah

7 Juli 2021, 08:35 WIB
Lonjakan Covid-19 Rekor 31.000 per Hari per 6 Juli 2021, Ini Langkah Antisipasi Penangan Pemerintah /Foto : Tim Satgas Penanganan Covid-19/

PORTAL LEBAK - Meningkatnya jumlah angka kasus konfirmasi Covid-19 harian sempat mencapai rekor 31 ribu kasus per hari, di tanggal 6 Juli 2021 membuat Pemerintah menyiapkan dan menyusun skenario untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat setiap harinya.

Rekor 31 ribu kasus per hari harus segera diantisipasi pemerintah seperti kebutuhan rumah sakit bagi masyarakat.

Dari sisi kebutuhan rumah sakit, Kementerian Kesehatan juga terus menyiapkan tambahan ruang isolasi dan ruang perawatan bagi pasien Covid-19 yang bergejala. Salah satu lokasi yang akan digunakan sebagai rumah sakit darurat antara lain Asrama Haji Pondok Gede yang akan segera beroperasi mulai Kamis 8 Juni 2021 ini.

Baca Juga: Pemegang Polis AJB Bumiputera 1912, Terus Berjuang Ajukan Permohonan Panitia BPA

"Saya kira Menkes juga sudah menyiapkan seperti ICU misalnya Rumah Sakit Asrama Haji di Pondok Gede. Kemarin Presiden sudah meninjau ke sana juga, itu dalam dua hari ke depan sudah siap hari Kamis dan itu akan bisa menampung lebih dari 800 pasien," papar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melalui konferensi video pada Selasa, 6 Juli 2021.

"Angka ini bisa akan terus naik seperti hari kemarin 29 ribu, bisa saja mungkin kita nanti sampai ke 40 ribu atau lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu telah kita lakukan," ujar Luhut.

Luhut menjelaskan bahwa skenario yang disiapkan pemerintah mencakup kesiapan pemenuhan kebutuhan oksigen, rumah sakit, hingga obat-obatan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Bikin Bangga, Isti Hidayati Raih Penghargaan Disertasi Terbaik S3 dari Universitas Groningen Belanda

Selain itu, pemerintah juga membuka komunikasi dengan sejumlah negara sahabat seperti Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok untuk membantu Indonesia jika dibutuhkan.

"Jadi sebenarnya semua secara komprehensif sudah kita lakukan," imbuhnya.

Terkait kebutuhan suplai oksigen, pemerintah juga telah membuat perhitungan apabila terjadi peningkatan kasus Covid-19 harian hingga mencapai angka 50-70 ribu kasus.

Baca Juga: Cara Rumah Sakit Dapat Pasokan Gratis Dari Posko Darurat Oksigen Pemprov DKI Jakarta

Untuk mencukupi kebutuhan oksigen bagi keperluan medis, pemerintah pun mendatangkan oksigen dari sejumlah sumber, antara lain dari Morowali, Sulawesi Tengah, sebanyak 21 ISO tank yang sudah sampai di Jakarta kemarin.

Selain itu, pemerintah juga mengarahkan oksigen dari industri untuk digunakan 100 persen bagi kebutuhan medis sampai dua minggu ke depan. Tambahan pasokan oksigen ini diharapkan bisa membantu pasien bergejala berat yang sedang diisolasi dan dirawat secara intensif.

"Kita arahkan supaya oksigen ini murni menolong orang yang diisolasi dan rawat intensif. Sedangkan yang ringan itu kita akan gunakan apa yang disebut oksigen konsentrator," tambah Luhut.***

 

Editor: Didin

Tags

Terkini

Terpopuler