Pesawat Kepresidenan Ganti Livery Rp2 Miliar Disebut Foya-Foya, Kasetpres: Pengecatan Sudah Ditunda Sejak 2019

3 Agustus 2021, 19:35 WIB
Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang kini berwarna merah putih. /Foto: Instagram/ @adhimas_aviation/

PORTAL LEBAK - Pesawat Kepresidenan RI telah telah mengubah livery-nya dari sebelumnya memiliki corak warna biru dan putih menjadi merah dan putih, seperti menyusul helikopter kepresidenan yang lebih dulu mengubah livery pada tahun 2019.

Perubahan livery pesawat kepresidenan ini menjadi perbincangan publik karena menguras anggaran yang bisa dibilang tidak sedikit ditengah kebutuhan anggaran untuk menangani pandemi Covid-19. Biaya pengecatan diketahui mencapai sekitar Rp2 miliar.

Karena beredarnya angka yang dikeluarkan mencapai Rp2 miliar ini, beberapa orang pun menganggap pemerintah justru berfoya-foya, seperti disampaikan oleh mantan Komisioner Ombudsman, Alvin Lie.

Baca Juga: Tren Infeksi Covid-19 di Masyarakat Menurun, Puan: Pemerintah Tidak Boleh Mengurangi Tingkat Kewaspadaan

"Hari gini masih saja foya-foya ubah warna pesawat kepresidenan," kata Alvin, seperti yang dikutip PortalLebak.com dari akun Twitternya, @alvinlie21, 3 Juli 2021.

Alvin Lie juga membeberkan biaya perubahan livery pesawat untuk jenis Boeing 737 seri 8U3 berkisar antara 100.000 sampai 150.000 dolar AS.

"Biaya cat ulang pesawat setara B737-800 berkisar antara USD100ribu sd 150ribu. Sekitar Rp.1,4M sd Rp.2.1M," jelas Alvin Lie.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Terbiasa Perunggu, Sepak Bola Wanita Kanada Pertama Kali Ke Final Setelah Kalahkan AS

Menanggapi hal tersebut, pihak Istana melalui Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) pun membenarkan adanya perubahan livery pesawat kepresidenan yang memiliki kode registrasi A-001 tersebut

Namun Kasetpres, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa pengecatan pesawat yang digabungkan bersamaan dengan rencana perawatan rutin tipe C (C Check Services) adalah rencana dua tahun lalu yang sudah disepakati di dalam anggaran belanja negara tahun 2019 (APBN 2019) yang urgensinya disesuai ke APBN 2021.

C Check Services adalah kebutuhan mendesak karena keselamatan penerbangan menjadi yang utama. Sedangkan pengecatan semua pesawat kepresidenan (termasuk helikopter) sudah dilakukan secara bertahap sejak 2019 sampai 2021.

Baca Juga: Masih Minat Jasa Bruno Guimaraes, Arsenal Masih Berburu Pemain Gelandang di Bursa Transfer

"Perawatan rutin pesawat BBJ 2 jatuh pada tahun 2021 merupakan perawatan Check C sesuai rekomendasi pabrik, maka tahun ini dilaksanakan perawatan sekaligus pengecatan yang bernuansa Merah Putih sebagaimana telah direncanakan sebelumnya," kata Heru.

Pesawat kepresidenan yang dimiliki Indonesia merupakan pabrikan Boeing 737-800 dengan varian Boeing Business Jets 2 (BBJ2) mulai dibuat tahun 2011. Pesawat selesai dan tiba di tangan Skadron 17 TNI AU pada 2014 untuk dioperasikan melayani penerbangan VVIP.***

Editor: Jefry Agustinus Alexander B

Sumber: Twitter Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler