Presiden Jokowi Tegur Menteri Yang Tidak Bekerja dan Tidak Sensitif Penderitaan Rakyat

7 April 2022, 10:24 WIB
Presiden Jokowi menegur sekaligus memberikan arahan jajarannya pada Sidang Kabinet Paripurna, Selasa (05/04/2022), di Istana Negara, Jakarta. / Foto: Humas Setkab/Agung/

PORTAL LEBAK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegur jajaran menteri yang mengambil kebijakan tidak tepat sasaran dan tidak berempati pada rakyat.

“(Harga-Red) barang-barang kebutuhan pokok sudah mulai naik. Hati-hati, utamanya masalah ketersediaan pasokan dua hal tadi, pangan maupun energi, apalagi ini menjelang Lebaran," tegas Presiden Jokowi.

Kepala negara pun meminta seluruh jajaran anggota kabinet yang hadir dalam rapat paripurna, agar mengambil kebijakan secara ketat.

Baca Juga: Diduga Kalah dari 'Mafia Minyak Goreng', Presiden Jokowi Dinilai 'Sogok' Rakyat Pakai BLT

"Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki sense of crisis, harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat,” pungkas Jokowi.

Situasi global menurut Presiden Jokowi sangat tidak mudah, hal itu memperburuk tekanan inflasi dan mengakibatkan lonjakan harga komoditas global.

Khususnya energi dan pangan yang juga berdampak pada perekonomian di tanah air, papar Presiden Jokowi dikutip PortalLebak.com dari setkab.go.id.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Ringankan Beban Masyarakat, Saya Keluarkan Bansos BLT Minyak Goreng

Jokowi menuturkan angka inflasi di berbagai negara seperti di Amerika Serikat mencapai 7,9 persen, Uni Eropa 7,5 persen, hingga Turki di angka 54 persen.

Hal ini ikut mengakibatkan dampak terhadap naiknya harga energi, seperti bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

Presiden Jokowi lantas menuntut jajaran kabinetnya agar selalu waspada dan memantau kenaikan harga, khususnya di sektor pangan dan energi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tolak 3 Periode Berkuasa: Kita Harus Taat Konstitusi

“Saya kira situasinya memang tidak memungkinkan. Enggak mungkin kita tidak menaikkan yang namanya BBM, enggak mungkin. Oleh sebab itu, kemarin naik (harga) Pertamax," ujar Presiden.

"Kewaspadaan yang tinggi ini harus setiap hari, setiap minggu harus dihitung terus bagaimana harga gas dan terutama memang, selain harga energi, dan juga harga pangan," paparnya.

Menurut Jokowi dua hal tersebut sangat penting terus diwaspadai bersama, dan harus dibahas di rapat kabinet.

Baca Juga: Penggemar KDrama 'Business Proposal' Kaget Soal Ending Episode 11, Bagaimana Mungkin

Agar selalu dikonsolidasikan sehingga pemerintah, nilai Jokowi, tidak keliru dalam mengambil keputusan.

Kemudian kepala negara sekaligus meminta jajarannya agar bekerja detail dan mampu menyampaikan kebijakan-kebijakan kepada masyarakat.

“Sekali lagi, merumuskan kebijakan tepat, langkah-langkah dan kepemimpinan cepat di lapangan dan memberikan sekali pernyataan yang sangat berempati kepada rakyat,” pintanya.

Baca Juga: Sekolah Kedinasan Buka Pendaftaran 2022, Ini Link dan Syarat Calon Mahasiswa Praja atau Taruna

Presiden Jokowi termasuk meminta jajarannya melakukan langkah persiapan ekstra dalam menghadapi arus mudik tahun ini, karena keinginan masyarakat untuk mudik pada tahun ini sangat tinggi.

Khususnya Presiden meminta Polri dibantu TNI dan Kementerian Perhubungan agar menyiapkan arus mudik terlaksana dengan baik.

“Jangan sampai keliru persiapkan jalur mudik yang baik, dan dapat meminimalisir kemacetan serta penumpukan arus mudik dan arus balik nantinya," paparnya.

Baca Juga: Dua Amalan yang Hanya Dapat Dilakukan di Bulan Suci Ramadhan, Wajib Dikerjakan Setelah Tahu!

"Harus mulai dihitung betul. Ini bisa, jika yang saya tangkap di bawah, ini seluruhnya mau mudik semua. Jadi, persiapannya juga harus ekstra,” jelas Jokowi.

Terkait bantuan sosial, Presiden Jokowi ingin agar bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) maupun BLT Minyak Goreng dapat dikeluarkan secepatnya sebelum Lebaran.

Menurut kepala negara bansos itu sangat dinanti rakyat, khususnya guna menghadapi Lebaran dan membeli kebutuhan pokok sehari-hari.

Baca Juga: Survei LPMM: Simulasi Pilpres Airlangga Hartarto Unggul Dibanding Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo

“Mungkin kita itu enggak merasakan, tapi Rp300 ribu bagi rakyat itu, pas mau Lebaran dapat itu, rasanya betul, saya bisa merasakan betul itu senangnya kalau bisa memegang uang itu," kata Jokowi.

"Uang yang bisa dipakai untuk membeli minyak goreng dan kebutuhan-kebutuhan pokok lainnya. Saya juga ingin mengingatkan kembali, Padat Karya jangan dilupakan," nilai Jokowi.

"Situasi seperti ini, kita memerlukan lapangan kerja yang seluas-luasnya. Oleh sebab itu, ini perlu saya ingatkan lagi agar tidak lupa,” ujarnya.

Baca Juga: BTS Bukan Penulis Lagu Sejati? Produser Mike Dean usai Grammy Diserang ARMY di Twitter

Presiden juga mengingatkan lagi agar seluruh jajarannya mampu menyampaikan langkah-langkah yang diambil pemerintah kepada rakyat.

Selain itu, Presiden juga meminta jajarannya untuk fokus bekerja dalam menangani kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi.

“Sekali lagi, jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit. Sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi," katanya.

Baca Juga: Kementerian Sosial: Salurkan BLT Minyak Goreng Bersama BPNT PKH, Ini Syarat dan Ketentuannya

Jokowi tidak ingin ada polemik di masyarakat. Para menteri diminta fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang rakyat hadapi.

"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan lagi mengenai urusan penundaan, urusan perpanjangan, ndak,” tegasnya.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler