Banjir Landa Morwali Sulawesi Tengah, 350 Warga Terpaksa Mengungsi

28 Juni 2022, 17:20 WIB
Banjir melanda wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah pada Senin 27 Juni 2022. /Foto: BPBD Kabupaten Morowali/

PORTAL LEBAK - Sedikitnya 500 Kepala Keluarga (KK) terdampak banjir dan memaksa 350 jiwa mengungsi, di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Sebagian besar warga mengungsi ke rumah kerabat maupun saudara terdekat dari wilayah kdiamannya mereka yang tidak terdampak banjir.

Seperti diketahui, banjir mengakibatkan wilayah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah Senin 27 Juni 2022, tergenang air.

Baca Juga: Banjir dan Longsor di Bogor Akibatkan 2 Orang Tewas, 1 Orang Belum Ditemukan, Warga Masih Butuhkan Penanganan

BPBD Kabupaten Morowali mendata bencana banjir diakibatkan tingginya intensitas hujan sehinga menyebabkan pemukiman warga terlanda genangan.

Banjir dengan tinggi muka air 10-30 sentimeter terjadi di Desa Fatufia dan Desa Bahomakmur di Kecamatan Bahodopi.

Tim BPBD Morowali menangani darurat dengan berkoordinasi lintas instansi terkait. Pendataan dan monitoring digelar petugas agar mendapatkan informasi terupdate dari lapangan.

Baca Juga: Banjir Terparah Melanda Bangladesh, Menandakan Peringatan Iklim Ekstrim Terjadi di Dunia

Pada hari ini, Selasa 28 Juni 2022, banjir dilaporkan telah surut sekitar pukul 23.00 WITA. Para warga yang semula mengungsi, kini sudah kembali ke rumah untuk membersihkan material yang terbawa saat terjadi banjir.

Selanjutnya BMKG sudah membagikan data peringatan dini untuk wilayah Sulawesi Tengah untuk hari Rabu 29 Juni 2022, kni potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Cuaca itu disertai petir/kilat dan angin kencang pada malam dan dinihari di wilayah Kota Palu, Sigi, Donggala, Parimo, Poso, Touna, Tolitoli, Buol, Morowali, Morowali Utara, Banggai, Banggai Laut dan Banggai Kepulauan.

Baca Juga: Posisi Foto Presiden Jokowi Terdepan dan Di Tengah Para Pemimpin Dunia G-7

Terkait informasi itu, lantas BNPB menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar segera meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Penguatan desiminasi informasi melalui whatsapp group dan jaringan radio lokal juga dapat dilakukan ketika hujan terjadi lebih dari satu jam, pemda bisa membagikan informasi peringatan dini ke masyarakat supaya mempersiapkan upaya evakuasi mandiri.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler