Sabar Mangadoe Penasehat DPP DGP: Prediksi DGP Makin Terbukti, Hanya 2 Paslon Dan Koalisi Besar Terbentuk

24 Oktober 2022, 16:10 WIB
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan /AS Rabasa /

"Target Triumvirat PANCASILA, presiden-nya adalah Ganjar Pranowo, Penerus Jokowi,"

PORTAL LEBAK - Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menjelaskan partainya tidak memiliki masalah, jika tidak jadi berkoalisi dengan PKS maupun Demokrat.

Surya Paloh bahkan menyebut Partai NasDem tak memiliki beban yang tinggi terkait dengan pasangan koalisi.

"Ya apa boleh buat (jika tidak jadi berkoalisi-Red), nggak ada masalah, kita nggak ada beban yang tinggi sekali," kata Surya Paloh, dikutip PortalLebak.com dari Antara.

Baca Juga: Ketua Umun Partai NasDem Surya Paloh: Pidato Presiden Jokowi Tidak Menyindir Siapapun

Selanjutnya selaku ketua partai Surya Paloh, menyatakan dirinya terbuka berkoalisi dengan partai mana pun.

Paloh juga menyebutkan koalisi partai NasDem tak hanya terbuka dan terbatas dengan PKS dan Partai Demokrat.

Pernyataan Ketum Partai NasDem ini dinilai menguatkan prediksi Dulur Ganjar Pranowo (DGP) terkait sinyalemen peserta pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Baca Juga: Viral: Presiden Jokowi Diduga Sindir Surya Paloh, Terkait Pemilihan Calon Presiden dalam Pemilu 2024

Penasehat DPP DGP Sabar Mangadoe mengungkapkan, seluruh strategi politik di tanah air, bermula dari perjanjian politik rahasia antara Megawati Soekarnoputri dari PDI Perjuangan bersama Prabowo Subianto dari Partai Gerindra, di Berlin, 22-26 Juni 2019.

"Perjanjian ini memunculkan istilah tanda pagar atau tagar #DwiTunggalMegaPRO 2019 (Mega dan Prabowo)," ungkap Sabar Mangadoe.

Metamorfosa Triumvirat Pancasila

Kemudian dalam perjalanannya Sabar menilai ada metamorfosa, sehingga menjadi #TriumviratPANCASILA (Mega dan Prabowo, dibantu Luhut Binsar Pandjaitan).

Baca Juga: Presiden Jokowi: Pemilu 2024 Digelar, Jangan Sampai Stabilitas Nasional Terganggu

"Misi #TriumviratPANCASILA adalah Pilpres 2024 tanpa Partai Demokrat dan PKS. Tanpa Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dibimbing sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan membangun Koalisi Besar di parlemen," papar Sabar Mangadoe.

Dia menilai koalisi besar menyasar suatu kondisi dan target politik sah/legal dari #TriumviratPANCASILA.

"Target #TriumviratPANCASILA, presiden-nya adalah Ganjar Pranowo, Penerus Jokowi, dan di parlemen/DPR-RI periode 2024-2029, yaitu Senayan tanpa partai oposisi partai Demokrat dan PKS," pungkasnya.

Baca Juga: Tertipu Arisan Hingga Miliaran Rupiah, Puluhan Emak-Emak Melapor Ke Polres Bekasi

Karena usai Pilpres dan Pileg 2024 mendatang, Sabar menilai ke-7 partai pendukung pemerintah saat ini, yaitu PDIP Gerindra, PKB, Golkar, PPP, PAN dan NasDem -- akan bersatu kembali di parlemen/DPR-RI peridoe 2024-2029 di Senayan.

Selain itu, ke-7 partai politik di atas akan mengupayakan bersama supaya Partai Demokrat dan PKS terpental dari gedung wakil rakyat di Senayan.

"Strategi Politik Pilpres 2024 adalah #Hanya2POROS (Hanya 2 Paslon Capres/Cawapres)," ujar Sabar Mangadoe dari keterangan tertulis yang diterima PortalLebak.com.

Baca Juga: Penerimaan Peserta Kartu Prakerja Gelombang 47 Dibuka, Perhatikan Syarat Ini Agar Lolos Seleksi

Selanjutnya Sabar Mangadoe menjabarkan terdapat skenario Ke-2, dengan alternatif kesatu, yang akan terjadi dalam perhelatan pilpres 2024, yaitu:

Poros Kesatu: 3 Partai, PDIP bersama #KIR - Gerindra dan PKB, Lawan Poros Kedua:
4 Partai, #KIB - Golkar, PPP dan PAN.

Pada poros kedua, Sabar Mangadoe menilai koalisi akan ditambah partai NasDem, karena dia menduga akan keluar dan meninggalkan koalisi bersama Partai Demokrat dan PKS.

Baca Juga: Neville Tegas: Manchester United Harus Akhiri Hubungan dengan Cristiano Ronaldo

"Dengan dugaan ini, saya sebagai penasehat DPP DGP menilai akibatnya pasangan calon Capres/Cawapres Anies/AHY akan gagal sebagai peserta pilpres 2024," kata Sabar Mangadoe.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler