Panglima TNI: Hindari Penggunaan Gas Air Mata dalam Pengamanan Pemilu 2024

1 Februari 2024, 11:57 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Agus Subiyanto di sela-sela apel gelar kekuatan TNI pada pengamanan pemilu 2024, yang dilaksanakan di Lapangan Taxy Way Echo Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis 1 Februari 2024. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

PORTAL LEBAK - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, S.E., M.Si. menegaskan menghindari penggunaan gas air mata, pada saat membantu pengamanan pemilihan umum alias Pemilu 2024.

"Kalau rekan-rekan media lihat demo (simulasi-Red) jadi itu adalah kita ada di belakang Polisi. Nanti apakah ada penyebab yang mengharuskan menggunakan gas air mata ketika demokrasi, ya kita ikuti sop ya. Apa skala-skalanya ini demonya sekalian bagaimana sampai ada level yang paling tinggi," papa Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.

Ada saatnya TNI, menurut Jenderal TNI Agus Subiyanto diminta bantuan oleh Polri dalam mengatasi demo (unjuk rasa) dan tindakan itu tidak tidak semena-mena, ada aturannya.

Baca Juga: TNI Berhasil Menguasai Markas KKB TPNPB di Maybrat Papua Barat Daya

"Kita kan (TNI) berada di belakang polisi, nanti apabila skalanya tinggi kita bisa membantu polisi itu ada tahap-tahapannya sehingga tidak menimbulkan korban jiwa yang tidak kita inginkan," paparnya.

Penegasan Panglima TNI ini, disampaikan usai apel gelar kekuatan TNI pada pengamanan pemilu 2024, yang dilaksanakan di Lapangan Taxy Way Echo Halim Perdanakusumah, Jakarta, Kamis 1 Februari 2024.

Seperti diketahui, TNI mengerahkan 446.219 anggotanya di seluruh Indonesia untuk mengamankan Pemilu 2024. TNI telah melakukan pemeriksaan dengan melakukan absensi personel dan peralatan.

Baca Juga: TNI dan Polri Kerja Sama Lindungi Objek Vital Minyak dan Gas di Sumatera Utara

Gelar pengamanan pasukan ini dilakukan  serentak di seluruh Indonesia, di setiap wilayah Kodam. Sementara di Jakarta, aksi unjuk rasa digelar di Taxi Way Echo Halim Perdanakusuma yang dipimpin Mayjen Irup Pangdam Jaya TNI Mohamad Hasan dan dihadiri Panglima TNI Agus Subiyanto.

Dalam pemaparannya, Mayjen Hasan menjelaskan pemilu sudah memasuki fase kritis, yaitu masa kampanye menuju pemilihan presiden dan wakil presiden.

Oleh karena itu, ia menegaskan, proses pengamanan memerlukan konsentrasi maksimal dari setiap anggota militer yang terlibat, terutama yang menjalankan tugas di lapangan.

Baca Juga: Ledakan di RS Semen Padang Paksa Pasien Rawat Inap Pindah ke Rumah Sakit Lain

“Saya tegaskan, kita harus selalu meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan situasi di wilayah kita masing-masing.
Hindari keraguan dan bertindak profesional,” kata Mayjen Hasan.

Selain itu, Dalam pemanggilan kuasa ini, hal-hal yang perlu dicek kesiapan meliputi jumlah pasukan TNI dan alutsista terkait, seluruh personel yang digunakan berseragam.

Kesiapan selanjutnya terhadap perangkat PHH yang digunakan, termasuk persiapan/pemahaman anggota terhadap tugas berpartisipasi dalam penanganan permasalahan praktis selama pelaksanaan pemilu 2024.***

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler