PORTAL LEBAK - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan program pembagian telur yang dilakukan partainya lebih bergizi, dibandingkan program susu gratis calon presiden nomor urut 2 dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Menurut Hasto, memang telur merupakan sumber protein, vitamin, kalori dan berbagai mineral, sedangkan susu UHT (ultra high temperatur) mengandung gula yang cukup tinggi untuk anak-anak.
“Kami memberi makan telur karena dari pengalaman, menurut ahli gizi, telur kaya akan protein yang tidak hanya baik untuk mencegah stunting tetapi juga membantu mengembangkan kecerdasan anak-anak kita,” kata Hasto dilansir PortalLebak.com dari Antara.
Oleh karena itu, PDIP membagikan 1.500 butir telur kepada warga Rusun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta Pusat, Minggu pagi.
Ribuan butir telur telah diminta oleh masyarakat setempat dan 3 butir telur akan dibagikan kepada setiap keluarga.
Selain itu, kata Hasto, telur diproduksi oleh orang Indonesia, berbeda dengan susu impor gratis yang sebagian berasal dari Australia.
"Oleh karena itu, kita membangun semangat kemandirian untuk mengatasi stunting dan telur ini menurut para ahli gizi sangat efektif," jelasnya.
Hasto menjelaskan Nantinya, pembagian telur ini akan diintegrasikan ke dalam program KTP Sakti (Kartu Indonesia Terpadu) oleh pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
KTP Sakti akan memastikan dukungan pemerintah tepat sasaran dan lebih mudah diakses.
KTP Sakti akan mengintegrasikan seluruh data bantuan sosial (bansos) dan datanya juga akan terus diperbarui.
KTP Sakti juga meminimalisir permasalahan masyarakat mampu membayar dan tidak menerima bantuan. Sedangkan mereka yang kemudian jatuh miskin bisa mendapat bantuan.
Baca Juga: Evakuasi KA Pandalungan Selesai, PT KAI: Kereta Lain Kini Bisa Melewati Jalur
“Jadi datanya terus diupdate, misalnya ada ibu hamil yang perlu mendapat pelayanan dan pasokan kacang hijau kaya vitamin B, lalu telur, makanan bergizi Daun ara kelor kaya vitamin B dan C.
“Semua orang akan mendapat manfaat dari layanan terintegrasi, sehingga akan ada kebijakan data tunggal”, pungkas Hasto.***