Golkar Bereaksi Soal Pencalonan Gibran di Bursa Ketum

17 Maret 2024, 19:02 WIB
Partai Golkar dalam acara buka puasa bersama /Dok: Golkar Indonesia/

PORTAL LEBAK - Ketua Umum DPP Partai Golkar Dave Laksono menanggapi pidato pencalonan Gibran Rakabuming Raka saat bursa Ketua Umum Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) Desember 2024.

“Belum ada konferensi nasional. Rasanya tidak ada pembahasan sebelum Munas,” ujarnya di Jakarta, Sabtu.

Dave yang juga Ketua Umum Pengurus Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 pun menanggapi pernyataan Ketua Indo Barometer Qodari yang menyebut nama Gibran sebagai calon potensial untuk posisi Ketua Umum Partai Golkar masa jabatan 2025-2030.

Baca Juga: Pengurus Partai Golkar Syukuran di Bali atas Kemenangan di 15 Provinsi

Dave Laksono tak mempermasalahkan posisi Qodari terhadap Gibran di bursa calon presiden Golkar, hanya saja menurutnya sejauh ini belum ada pembahasan mengenai pembahasan nasional Partai Golkar (Munas), apalagi pembahasan nama-nama.
Petinggi Golkar dan kandidat presiden.

Lanjutnya, persoalan siapa calon Ketua Umum Golkar perlu dibicarakan sesuai jadwal yang telah ditetapkan, yakni akhir Desember 2024.

Menurutnya, untuk saat ini Partai Golkar sendiri masih fokus pada hasil pemilu dan pelantikan presiden dan wakil presiden hingga Pilkada Serentak 2024.

Baca Juga: Nurul Arifin bersyukur Golkar meraih dua kursi DPR RI di daerah pemilihan Jabar

"Sesuai jadwal, Munas akan dilangsungkan pada kesempatan ini hari di bulan Desember, setelah selesai jadwal pelantikan presiden, kabinet, dan pemilihan kepala daerah,” tegasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan partainya terbuka menerima siapa pun, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai pengurus partai.

Menurut dia, Golkar merupakan partai politik (parpol) yang terbuka bagi semua orang.Bahkan partai berlambang pohon beringin itu juga punya program rekrutmen kader baru.

Baca Juga: Rumah Terbengkalai Saat Salat Tarawih Terbakar di Makassar

"Kami mempunyai 5 program sukses, salah satunya adalah inovasi sukses dalam pendidikan eksekutif dan akuisisi.
Kebetulan saya penanggung jawabnya jadi kami membuat database yang bisa diterapkan pada datanya untuk merekrut eksekutif baru," kata Lodewijk di Nusa Dua, Bali, Jumat 15 Maret 2024.

"Siapapun bisa ikut meskipun mereka pemulung. Adanya pengusaha bisa ikut, kami sangat senang,” ujarnya.

Ia mengatakan, partisipasi tokoh-tokoh penting seperti Jokowi dan Gibran sangat bermanfaat bagi Partai Golkar. Hal ini dinilai sangat bermanfaat bagi program-program inovatif Golkar.

Baca Juga: Said Aqil Siradj: Politik Identitas Haram dalam Al-Quran

"Bayangkan, jika ada presiden yang ingin ikut atau ada calon presiden yang ingin ikut, tentu itu akan sangat membantu Partai Golkar.
“Kalau bicara tambahan minimal, kader baru Partai Golkar, karena program ini merupakan program inovasi untuk menggalang kader, siapapun kita, kita bisa ikut bergabung sebagai partai terbuka,” ujarnya.

Lodewijk belum bisa memastikan apakah Jokowi dan Gibran akan langsung menduduki jabatan penting di masa depan jika bergabung dengan Golkar.

Memang Golkar punya aturan baku bagi setiap kader untuk menduduki jabatan tertentu di pimpinan partai.

Baca Juga: 15 Mantan Penyidik ​​KPK Jadi Tersangka Pungli, Hari Kelam Bagi Kerja Pemberantasan Korupsi

Lodewijk juga tidak mempermasalahkan partai yang mengangkat isu Jokowi atau Gibran dalam pencalonannya sebagai presiden Partai Golkar.***

 

Editor: Dwi Christianto

Tags

Terkini

Terpopuler