Kemudian menyiapkan pelayanan kesehatan dan membantu dapur umum serta penyediaan air bersih.
Sementara itu, berdasarkan kaji cepat di lapangan, kebutuhan mendesak untuk penanganan darurat berupa tenda pengungsian, penyediaan air dan sanitasi, kebutuhan bayi dan balita, masker, selimut, alas tidur dan terpal serta dukungan personel untuk pendampingan anak-anak.
Baca Juga: Pecah Rekor Covid-19, Jokowi: Saya Instruksikan Beri Perhatian Ekstra Untuk Jateng dan DKI Jakarta
Dalam pengungsian, pemda juga berupaya menerapkan protokol kesehatan. Untuk mendukung protokol kesehatan, BPBD membutuhkan alat perlindungan diri, seperti masker.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan beberapa rekomendasi atas kenaikan status vulkanik Gunung IIi Lewotolok.
PVMBG merekomendasikan beberapa hal, antara lain pertama, masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung, pendaki atau wisatawan tidak melakukan aktivitas di dalam radius 4 km dari kawah puncak.
Baca Juga: Cek Pakai NIK KTP, Bantuan Untuk Pelaku Budaya Rp1 Juta dari Kemendikbud
Kedua, penggunaan masker maupun perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit. Ini direkomendasikan untuk menghindari dampak abu vulkanik yang mengakibatkan gangguan pernapasan akut maupun gangguan kesehatan lain.
Ketiga, PVMBG mengingatkan, abu vulkanik saat ini jatuh di beberapa sektor di sekeliling Gunung Iii Lewotolok.
Oleh sebab itu, masyarakat yang berada di sekitar aliran sunga-sungai yang berhulu di gunung ini untuk mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar, terutama di musim hujan.