PORTAL LEBAK - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menandatangani kesepakatan dengan BUMN PT. Industri Kereta Api (Inka) untuk membentuk konsorsium kereta api cepat, buatan asli para ahli perkeretaapian Indonesia.
Perencanaan matang pun dipelopori Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) agar anak bangsa Indonesia, mampu menciptakan prototipe kereta api cepat siap uji, yang mampu melaju dengan kecepatan mencapai 250 kilometer/jam.
Penandatanganan hasil kesepakatan teknis kliring teknologi perkeretaapian antara BPPT dan PT. Industri Kereta Api (INKA) di Komplek Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek), Tangerang Selatan, Selasa 15 Desember 2020. Kesepakatan ini meliputi pendampingan teknis dan pengujian terkait Light Rail Transit (LRT) Jabodebek dan Kereta Api Cepat.
Baca Juga: Wah, China Klaim Bikin Kereta Cargo Tercepat di Dunia
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Siapa Divaksin Terlebih Dahulu?
Dikutip PortalLebak.com dari Instagram @bppt_ri, Kepala BPPT Hammam Riza menjelaskan BPPT terus terbuka terhadap ide-ide penelitian lain yang dapat mendukung program Program Riset Nasional (PRN) Perkeretaapian. "Lembaga BPPT didaulat menjadi koordinator untuk menggandeng banyak lembaga baik dari pemerintah, industri, dan akademisi dalam sebuah konsorsium kereta api cepat. Perkeretaapian adalah salah satu bagian dari PRN Indonesia." papar Hammam.
Target Akhir dari PRN ini adalah sebuah Prototipe Kereta Api Cepat siap uji yang mampu melaju dengan kecepatan 250 km/jam.
Baca Juga: Alat Deteksi Covid-19 GeNose Buatan UGM Peroleh Izin Edar Kementerian Kesehatan
Baca Juga: 507 Tenaga Kesehatan Gugur Sepanjang Tahun 2020, Doni Monardo Segera Lakukan Ini
Lembaga BPPT sebagai badan penelitian, pengujian dan penerapan selalu berusaha untuk melibatkan industri dalam negeri, salah satunya adalah dengan PT. INKA dalam PRN Perkeretaapian. "BPPT terus terbuka terhadap ide-ide penelitian lain yang dapat mendukung program PRN Perkeretaapian," tutup Hammam.***