Diduga Mata-matai Perairan Indonesia, Ini Penampakan Drone Bawah Air Haiyi

- 1 Januari 2021, 16:52 WIB
Temuan drone yang diduga milik angkatan laut China.
Temuan drone yang diduga milik angkatan laut China. /Foto: Tangkapan layar akun YouTube Media Selayar/

PORTAL LEBAK - Benda berbentuk rudal ditemukan di kecamatan Pasiamarannu, kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, pada 20 Desember 2020 lalu.

Melalui akun YouTube Media Selayar dijelaskan, benda tersebut ditemukan di pulau Bonerate oleh seorang nelayan bernama Saehuddin saat mencari ikan perairan sekitar pulau tersebut.

Dalam video tersebut anggota TNI dari Komando Rayon Militer (Koramil) Pasimarannu mendeskripsikan benda temuan nelayan tersebut.

Baca Juga: Gegara Covid-19, Jumlah Pengunjung Candi Borobudur Turun Drastis

Baca Juga: Usai Ungkap 201Kg Sabu di Petamburan, Polisi Amankan Lagi Sabu Seberat 50Kg

Dia menyebutkan, panjang benda tersebut 2,2 meter, memiliki sayap yang menyerupai pesawat terbang dengan lebar masing-masing sayap kiri dan kanan sepanjang 50 cm.

Kemudian pada ujung benda itu terdapat semacam antena panjang, diduga berfungsi sebagai pemancar. Bagian badan benda tersebut dicat berwarna kuning sebelum akhirnya cat dikeruk oleh aparat.

Dirangkum PortalLebak.com dari Naval News, berdasarkan foto-foto yang beredar, diyakini benda yang ditemukan nelayan di pulau Bonerate itu ada keterkaitannya dengan China.

Baca Juga: Tembus Tahun 2021, The Reds Masih pemuncak di Liga Inggris

Baca Juga: Tahun 2021, Ini Penampakan Prototipe Kereta Cepat Karya Anak Bangsa

Benda tersebut dikatakan adalah sejenis drone yang dikenal sebagai pesawat layang dalam air. Bahkan pada akun twitter seorang analis keamanan dan pertahanan bernama JATOSINT menyebut, benda ini mirip Unmanned Underwater Vehicle (UUV) sea wing glider milik angkatan laut China yang dinamai Haiyi.

Drone ini tidak memiliki tenaga penggerak untuk berpindah tempat, melainkan menggunakan propulsi daya apung variabel dari sayap yang dimiliki benda tersebut.

UUV sea wing glider umumnya digunakan untuk mengumpulkan data-data oseanografi, seperti data suhu, kekeruhan, salinitas, klorofil dan kadar oksigen dalam air.

Baca Juga: Mulai 2021 Tidak Akan Ada Lagi Guru Honorer yang Diangkat Menjadi PNS

Baca Juga: Alhamdulillah, Pemerintah Kembali Beri Bansos, Tri Rismaharini: Disalurkan Pada 4 Januari

Data ini mungkin terdengar tidak berbahaya dan sering digunakan untuk penelitian ilmiah. Tapi itu juga bisa sangat berharga bagi perencana pertahanan laut. Terutama, mendukung operasi kapal selam.

Semakin baik angkatan laut mengetahui perairan, semakin baik kemampuannya untuk menyembunyikan kapal selamnya.

Banyak pertahanan negara-negara di dunia mengembangkan kapal selam tanpa awak atau drone semacam ini.

Baca Juga: Alex Asmasoebrata Tutup Usia, Andra Ungkap Kesedihan Mendalam di Instagramnya

Baca Juga: 507 Tenaga Kesehatan Gugur Sepanjang Tahun 2020, Doni Monardo Segera Lakukan Ini

Drone Haiyi milik angkatan laut China
Drone Haiyi milik angkatan laut China

Baca Juga: Asyik, Insentif Kartu Prakerja Rp 2,4 Juta Akan Cair Januari 2021, Simak Cara dan Syaratnya

Baca Juga: Jadwal Acara TV di RCTI Hari Ini, Jumat 1 Januari 2021, Ikatan Cinta Tayang Pukul 19:30

Namun, ada karakteristik drone yang dimiliki pertahanan China ini, yaitu pada hidung drone Haiyi memiliki 3 lingkaran jendela sensor dengan bagian tengah lebih besar dari dua lingkaran di sisinya.

Diketahui, Haiyi diluncurkan oleh kapal survei Cina. Pada Desember 2019, kapal survei Xiangyang Hong 06 meluncurkan sekitar 12 drone ke Samudera Hindia Timur. Dan yang ditemukan saat ini, mungkin salah satunya.

Baca Juga: Pesawat Intai Strategis Boeing 737-200 Pantau Teroris MIT Pimpinan Ali Kalora di Poso

Baca Juga: Jadwal Acara di ANTV Jumat 1 Januari 2021, Tonton Tayangan Mahabharata dan Chandra Nandhi

Penemuan Drone yang Kedua

Penemuan drone di perairan Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, ini adalah penemuan drone kedua, dan drone yang ditemukan baru-baru ini mirip dengan drone yang ditemukan sebelumnya pada Maret 2019, di Kepulauan Riau, dekat dengan Laut Natuna Utara.

Dalam beberapa kasus drone ini tidak melibatkan Cina dalam masalah, tetapi penemuan drone Haiyi untuk kedua kalinya ini menguatkan kecurigaan bahwa pertahanan Cina sedang melakukan spionase dengan memetakan rute di wilayah perairan strategis menuju Samudera Hindia atau pun rencana militer lainnya.***

Editor: Sugih Hartanto

Sumber: YouTube Sobat Dosen Naval News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah