Dalam 3 Hari Sebanyak 4.070 Tenaga Kesehatan dan 69 Tokoh Sudah Divaksin Covid-19 di Jawa Barat

- 19 Januari 2021, 23:27 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Umumkan Jumlah yang telah Divaksinasi Covid-19
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Umumkan Jumlah yang telah Divaksinasi Covid-19 /Foto Humas Pemprov Jabar/

Baca Juga: Banjir Kalimantan Utara Rendam 533 Rumah, BPBD Mulai Siapkan Fasilitas Bagi Pengungsi

Baca Juga: Pemerintah Pusat Bantu Bangun Rumah Yang Rusak Akibat Gempa Sulbar

Terkait program vaksinasi oleh pemerintah pusat ini, Kang Emil berujar, tidak ada penolakan di Jabar karena edukasi yang relatif baik. Meski begitu, ia berharap agar manajemen data penerima atau sasaran bisa disesuaikan kepada kesiapan masing-masing daerah.

"Yang datang untuk divaksin tidak 100 persen seperti yang ditargetkan (pemerintah pusat) via SMS. Ini yang akan kita sinkronisasi dengan pemerintah pusat agar Pemerintah Daerah Provinsi Jabar diberi kewenangan lebih besar untuk mengelola siapa-siapa yang divaksin atau tidak, supaya kami mudah melacak," tutur Kang Emil.

"Karena datanya ada di pemerintah pusat, (siapa) yang tidak datang, kami tidak tahu. Karena kami tidak tahu, kami tidak bisa memberikan pertolongan apakah (mereka) tidak ada transportasi atau tidak diberi tahu. Ini yang akan dibenahi sebelum manajemen vaksinasi kepada masyarakat umum di tahap selanjutnya," tambahnya.

Baca Juga: Kirim Rumah Sakit Apung, TNI Rawat Pasien Korban Gempa Sulbar di KRI dr Suharso 990

Baca Juga: Peduli Pembinaan Sepak Bola, Polair Jayapura Bantu Kostum SSB

Kang Emil pun menegaskan, vaksinasi merupakan opsi paling memungkinkan untuk mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity demi menghentikan pandemi global COVID-19 di Tanah Air.

"Untuk mencapai kekebalan masyarakat ada tiga pintu. Pertama, vaksinasi sehingga bisa imun. Kedua, mohon maaf yang terpapar, setelahnya kebal (menjadi imun). Ketiga, diam di rumah, tidak ke mana-mana, sampai kekebalan masyarakat hadir. Pilihan ketiga repot secara sosial, maka pilih pintu pertama divaksin agar bisa berkegiatan seperti biasa," ujarnya.


Selain membahas vaksinasi, Kang Emil juga menjelaskan terkait perkembangan COVID-19 di Jabar. Ia melaporkan, per 17 Januari 2021, tingkat keterisian tempat tidur atau ruang isolasi (Bed Occupancy Rate/BOR) dari 308 rumah sakit rujukan COVID-19 se-Jabar mengalami penurunan.

Halaman:

Editor: Didin


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x