Aliansi Mahasiswa UGM Sindir Presiden Jokowi, Ini Caranya

- 14 Februari 2021, 16:36 WIB
Aliansi Mahasiswa UGM
Aliansi Mahasiswa UGM /Foto : akun Instagram @aliansimahasiswaugm/

PORTAL LEBAK - Aliansi Mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) tak mau ketinggalan dalam merespon tantangan Presiden Jokowi, soal masyarakat yang diminta Jokowi agar lebih aktif menyampaikan kritik terhadap kinerja pemerintah.

Teranyar, kritikan juga datang dari Aliansi Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).

Melalui akun Twitter resmi mereka @UGMBergerak, Aliansi Mahasiswa UGM mengkritik pernyataan Presiden Jokowi dengan gaya satir.

Aliansi Mahasiswa UGM mengunggah sebuah gambar sindiran yang menampilkan ucapan selamat kepada Presiden Jokowi dan menyebutnya sebagai sosok pemimpin negara yang telah memenangi Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan.

Baca Juga: Jepang Angkat Menteri Kesepian, Setelah Jumlah Kematian Wanita Melonjak di Masa Pandemi

Baca Juga: Paket Wisata Bersekolah dan Bekerja dari Destinasi Wisata Diminati

Ungkapan satir tersebut diduga berkaitan dengan permintaan Presiden Jokowi, yang meminta masyarakat untuk lebih aktif mengkritik. Namun, digambar lain Aliansi Mahasiswa UGM menilai apa yang disampaikan Presiden Jokowi bertentangan dengan keadaan yang sebenarnya.

Selain itu, akun tersebut juga menuliskan narasi, yang juga dengan gaya satir, mendukung Presiden Jokowi untuk terus berkarya dengan oligarki dan para buzzer.

“Selamat kepada bapak presiden RI @jokowi yang juga Alumni UGM. Kami sebagai mahasiswa UGM merasa bangga dengan bapak. Teruslah berkarya dengan oligarki dan para buzzer,” tulis akun Aliansi Mahasiswa UGM.

Baca Juga: Libur Tahun Baru Imlek, Tercatat 264 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Komorbid dan Lansia Bisa Dilakukan, Ini Ketentuan Kemenkes

Sebelumnya, PortalLebak.com juga memberitakan Presiden ke-6 RI, SBY yang turut berkicau melalui akun Twitte @SBYudhoyono yang ia bagikan pada Sabtu 13 Februari 2021.

"Obat itu rasanya "pahit". Namun bisa mencegah atau menyembuhkan penyakit. Jika obatnya tepat & dosisnya juga tepat, akan membuat seseorang jadi sehat. Gula itu rasanya manis, tetapi kalau dikonsumsi secara berlebihan bisa mendatangkan penyakit," tulis SBY.

SBY mengungkapkan bahwa  kritik itu laksana obat dan yang dikritik bisa "sakit". Namun, kalau kritiknya benar & bahasanya tidak kasar, bisa mencegah kesalahan.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah