Baca Juga: Video musik On the Ground Resmi Diluncurkan, Debut Solo Rose BLACKPINK
Sementara itu, fenomena hujan es merupakan fenomena yang umum terjadi selama periode peralihan musim. Hujan es dipicu oleh pola konvektifitas massa udara dalam skala lokal-regional, yang lebih signifikan selama periode peralihan musim.
Sepekan ke depan, diidentifikasi ada dinamika atmosfer yang masih dapat berkontribusi cukup signifikan, terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.
“Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang berpotensi terjadi,” ujarnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno: Pelaku Ekonomi Kreatif di Desa Wisata Harus Go Digital
Baca Juga: Vaksin Ditangguhkan di Beberapa Negara, Ini Alasan Indonesia Masih Tetap Gunakan AstraZeneca
Wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Banten Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Utara.
Berpotensi juga terjadi di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.***