Beberapa waktu lalu pertengahan Mei 2021 beredar video bentrokan yang terjadi antara warga dengan pihak PT TPL.
Pihak PT TPL yang diberitakan mengutus ratusan pria berbadan tegap memukuli warga yang menolak keberadaan PT TPL. Sebanyak 12 orang mengalami luka-luka, termasuk beberapa lansia menjadi korban kekerasan tersebut.
Baca Juga: Kisah Atlet Inggris Raya Tom Daley Bikin Sedih, Donasi Untuk Ayah yang Meninggal Karena Tumor Otak
Konflik, kekerasan, dan intimidasi PT TPL terhadap warga adat sebetulnya sudah terjadi selama 35 tahun PT TPL beroperasi di wilayah Porsea, Kabupaten Toba, tepatnya pada 1985.
Konflik yang berlarut-larut ini seperti tak bisa dihindari bahkan tidak bisa selesai ditangani Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, seperti sengketa tanah adat.
Presiden menyampaikan bulan ini pihak pemerintah pusat akan menyelesaikan 10 permasalahan tanah adat dari total 15 sengketa tanah adat yang ada.
"Sepuluh lagi akan diselesaikan beliau dalam bulan ini. Ini kabar gembira untuk masyarakat adat di sekitar Danah Toba," ungkap Togu.
Togu hanya berharap kedepan setiap investasi yang datang ke daerah Danau Toba harus mengutamakan pelestarian lingkungan untuk keberlangsungan hidup di masa depan.
“Kita berharap investasi-investasi yang di sekitar Danau Toba juga memerhatikan tentang lingkungan hidup, jangan hanya fokus mengeruk keuntungan tapi mengabaikan kelestarian lingkungan dan keberlanjutan kehidupan di masa mendatang,” ujarnya.***