Ketua KPI Pusat Dikritik Setelah Menilai Saipul Jamil Layak Tampil di Televisi

- 10 September 2021, 10:39 WIB
Pernyataan Agung Suprio dinyatakan saat menjadi tamu dalam podcast YouTube yang digelar oleh Deddy Corbuzier.
Pernyataan Agung Suprio dinyatakan saat menjadi tamu dalam podcast YouTube yang digelar oleh Deddy Corbuzier. /Foto: Instagram/@mastercorbuzier/

PORTAL LEBAK - Pernyataan Ketua Komisi Penyiaran (KPI) Pusat Agung Suprio yang menilai artis Saipul Jamil layak tampil di televisi, dalam kontesk edukasi menuai kritik banyak pihak.

"Kita singkirkan HAM sementara, toh dia (Saipul Jami-Red) tetap boleh tampil, bukan tidak boleh tampil sama sekali. Boleh tampil tapi dalam konteks edukasi. Wawancara boleh," ujar Ketua KPI Agung Suprio.

Pernyataan Agung Suprio itu dinyatakan saat menjadi tamu dalam podcast YouTube yang digelar oleh Deddy Corbuzier.

Baca Juga: Anggota DPR M. Farhan Minta KPI Hentikan Tayangan Eks Napi Kasus Kekerasan Seksual

"Lo bisa manggil dia, cerita, mungkin dia (Saipul Jamil-Red) belok atau apa, bisa. Jadi gue nggak melarang, tapi membatasi. Jadi harus dipahami," pungkas Agung Suprio.

pernyataan inilah yang mendapat kritik pedas dari para penggiat dan aktivis kemanusiaan.

Komunitas Remotivi bersama beberapa pihak lainnya, menyoroti pemakluman ketua KPI Pusat Agung Suprio kepada Saipul Jamil.

"Tadi siang sudah nahan kesal dengan statement ketua @KPI_Pusat yang bisa-bisanya bilang 'kita singkirkan HAM sementara' dan punya gagasan 'program edukasi bahaya predator' terkait kasus Saiful Jamil," tegas pihak Remotivi, yang PortalLebak.com lansir dari cuitan Twitter @remotivi.

Baca Juga: Remotivi: Gerak KPI Pusat Lambat Atasi Kasus Perundungan dan Pelecehan Seksual di Lingkungan Kerjanya

Komunitas Remotivi pun menyoroti sejak awal pemilihan Komisioner KPI Pusat yang telah dikritisi sejak mereka dipilih tahun 2019.

"Ngaconya KPI ini juga tidak lepas dari peran Komisi I DPR dan Kemkominfo yang memilih komisioner-komisioner ngaco," pungkas pernyataan tersebut.

"Sejak awal komisioner ini dipilih dengan beragam kejanggalan. Kami, AJI, dan LBH Pers pernah menyerukan ini di 2019," tambahnya lagi.

Baca Juga: Pasca Banjir Cigudeg, DMC Dompet Dhuafa Buat Dapur Umum dan Bronjong Jembatan Darurat

Kejanggalan demi kejanggalan tersebut, menurut komunitas Remotivi tidak pernah digubris dalam proses pemilihan komisioner KPI Pusat.

Netizen pun menyoroti hal ini, berikut beberapa kutipannya:

ab
@denAbdi· Membalas @remotivi dan @KPI_Pusat
Setelah saya pikir, min, boleh saipul jamil tampil di tv dlm konteks edukasi. Tapi harus 'didandani' layaknya seorg predator. Harus terus mengakui dan meminta maaf kepada korban. Minta dia jangan tersenyum apalagi tertawa. Harus beri kesan menyesal dn org lain jadi waspada.

Baca Juga: Program Berbagi Hadiah untuk Muslimah Digelar BMI Cabang Banten di Beberapa Pondok Pesantren

Tsatsuki
@Tsuki_yaki· Membalas @remotivi dan @KPI_Pusat
Semakin jelas alasan kenapa di tv kita banyak bgt sinetron dan acara tv ga bermutu. Yg ngawasin aja ga mutu.

Dimas Prasetyo
@dimasiusz·
alasan mengapa TV kita ga mutu, karena pangsa pasar ya gituu, sinetron dengan isu perselinkuhan, ibu tiri, dan azab ilahi lebih banyak di tonton orang dibandingkan, acara edukasi tentang kesehatan, kriminalitas, dan bahaya seks bebas.

Baca Juga: Penerimaan Program Kartu Prakerja Gelombang 20 Dibuka! Panitia: Bukan Berdasarkan Pendaftar Tercepat

ehh
@apaaituuh· Membalas @remotivi dan @KPI_Pusat
Kata2 dr ketua kpi soal edukasi sngt tidak tepat . Gua ngerti dr "edukasi" mksdnya agar si SJ ini bisa tampil ditv sbg predator, mngingatkan bhya perbuatan itu, ttpi mngkn ditmpilkan sbg seorang predator komedian. Tp ya si paketu kurng jelasin maksudnya apa.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah