Presiden Jokowi: Atasi Banjir Sintang, Segera Perbaiki Vegetasi Hutan dan Dirikan Rumah Panggung

- 16 November 2021, 22:50 WIB
Sebuah mobil melintasi banjir yang menggenangi jalan Lintas Melawi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (16/11/2021). Hingga kini kawasan Lintas Melawi yang merupakan pusat perdagangan Kota Sintang dan jalur utama menuju Kabupaten Kapuas Hulu tersebut masih terendam banjir.
Sebuah mobil melintasi banjir yang menggenangi jalan Lintas Melawi di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (16/11/2021). Hingga kini kawasan Lintas Melawi yang merupakan pusat perdagangan Kota Sintang dan jalur utama menuju Kabupaten Kapuas Hulu tersebut masih terendam banjir. /Foto: ANTARA FOTO/JESSICA HELENA WUYSANG/

PORTAL LEBAK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah akan membangun persemaian atau nursery di daerah hulu, sungai Kapuas, Kalimantan Barat.

Tindakan ini sekaligus menggalakkan penghijauan, di daerah hulu serta di daerah-daerah tangkapan hujan itu sepanjang daerah aliran sungai Kapuas.

Presiden Jokowi menilai, bencana banjir di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, disebabkan kerusakan di daerah tangkapan hujan atau catchment area.

Baca Juga: Banjir Bandang di Saguling Kabupaten Bandung Barat, Ratusan Warga Terdampak

Dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id, Presiden menilai daerah tangkapan hujan rusak, lantas menyebabkan Sungai Kapuas meluber.

Presiden Jokowi mengungkapkan solusi mengatasi banjir di Kabupaten Sitang, usai meresmikan Jalan Tol Serang-Panimbang seksi 1 ruas Serang-Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Selasa 16 November 2021.

“Memang karena kerusakan catchment area, daerah tangkapan hujan yang sudah berpuluh-puluh tahun dan itu harus kita hentikan," tegas Presiden Jokowi.

Baca Juga: Banjir Bandang Kota Batu, Update: Tujuh Warga Meninggal Dunia

"Karena memang masalah utamanya ada di situ, sehingga Sungai Kapuas meluber karena daerah tangkapan hujannya rusak, itu yang lagi ingin kita perbaiki,” tambahnya.

Menurut kepala negara, di catchment area harus diperbaiki karena kerusakannya memang ada di situ.

"Selain itu, Kedua, memang ada curah hujan yang lebih ekstrem dari biasanya,” papar Jokowi.

Baca Juga: Tahukah Kamu? Lagu Aku Harus Jujur dari Kerispatih Ternyata Bertema Gay

Presiden sudah memerintahkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) agar mempelajari penyebab dan solusi banjir di Sintang.

Atas arahan Presiden, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan segera menindaklanjuti paparan Presiden Jokowi tersebut.

“Ke depan kita perlu betul-betul melaksanakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan menjalankan penegakan hukum yang tegas," pungkas Basuki.

Baca Juga: Trailer Kedua Spider-Man: No Way Home Segera Rilis, Akankah Jadi Jawaban Kemunculan Tiga Villain Ini?

"Ini ditujukan agar berbagai pelanggaran atas tata ruang, terkait ruang-ruang terbuka untuk air,” tambahnya.

Senada dengan itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar menjelaskan sejumlah faktor penyebab banjir Sintang.

Siti mengungkapkan adanya curah hujan lebat, sejak akhir Oktober sampai awal November 2021.

Baca Juga: Rangkasbitung Terhubung Tol Langsung ke Jakarta, Iti Octavia: Bisa Dongkrak Perekonomian Lebak

Secara kumulatif sejumlah 294 milimeter menghasilkan debit banjir, sebesar 15.877,12 meter kubik perdetik.

Jumlah itu dinilai Siti melebihi kapasitas tampung sungai-sungai sebesar 12.279,80 meter kubik per detik.

Alhasil, timbul luapan dengan debit air yang luar biasa besar, yakni 3.597,32 meter kubik per detik.

Baca Juga: Sepeninggal Kobe Bryant, Vanessa Depresi Berat, Tuntut Pemkot LA, Hingga Menolak Beri Catatan Kejiwaan

“Ke depan, kita harus merencanakan pola permukiman ramah lingkungan dan gunakan kearifan lokal, aman dari banjir, seperti rumah panggung,” kata Siti.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah