Pada 1 Desember 1977, guguran lava menimbulkan awan panas guguran dengan jarak sampai 10 km di Besuk Kembar.
Volume endapan material vulkanik dapat teramati hingga 6,4 juta m3. Termasuk, adanya awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan.
Akibatnya, banyak sawah, jembatan dan kediaman warga setempat rusak. Giat vulkanik terus berlanjut dan terdata pada tahun 1978 – 1989.
PVMBG juga mendata terdapat giat vulkanik Gunung Semeru di tahun 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.
Dikutip PortalLebak.com dari bnpb.go.id, tercatat juga beberapa kali erupsi, pada tahun 2008, yakni di rentang 15 Mei sampai 22 Mei 2008.
Baca Juga: Jimin BTS Membuat ARMY Kagum Dengan Profesionalismenya Selama Konser 'PERMISSION TO DANCE ON STAGE'
Tercatat juga pada 22 Mei 2008, terdapat 4 guguran awan panas yang mengarah ke wilayah Besuk Kobokan, dengan jarak luncur hingga 2.500 meter.
Sementara itu terdapat juga aktivitas Gunung Semeru di kawah Jonggring Seloko, yang terletak di sisi tenggara puncak Mahameru.
Sedangkan karakter letusan Gunung Semeru, merupkaan tipe vulkanian dan strombolian yang terjadi 3–4 kali setiap jam.