Bayu menjelaskan jika dirinya tetap mematok tarif lama ke pelanggannya maka beban pengeluaran untuk membeli bensin bisa lebih besar.
"Iya mas, sudah mulai terasa, dari kita pengisian Pertalite saja yang biasanya Rp100.000 kita dapat banyak, sekarang cuma 10 liter. Otomatis kita harus nambah lagi 25 persen," ujar Bayu.
Hal senada juga disampaikan Rafles Siababan, sopir pengantar sayur lainnya di Pasar Kramat Jati.
Menurutnya para sopir masih menghitung kenaikan ongkis kirim sayuran dari pasar induk.
Dia menyebut para sopir sedang berkoordinasi dengan para pedagang mengenai rencana kenaikan ongkos kirim sayuran mereka.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Gubenur Jawa Timur Minta TNI/Polri Kawal BBM Subsidi Untuk Petani dan Nelayan
Pasalnya kenaikan ongkos pengiriman sayuran diprediksi juga akan menaikan harga barang yang mereka kirim.
"Mungkin pedagangnya belum terbiasa menaikan ongkos dan perlahan nanti mulai mengerti," ujar Rafles.***