Manajemen ASDP: Truk Bermuatan Semen Jatuh ke Laut, Tidak Ada Korban Jiwa

- 29 Desember 2022, 12:56 WIB
Sebuah truk pengangkut semen jatuh ke laut di Dermaga 5 Pelabuhan Merak akibat patah as roda dipan/Instagram/@warungjurnalis
Sebuah truk pengangkut semen jatuh ke laut di Dermaga 5 Pelabuhan Merak akibat patah as roda dipan/Instagram/@warungjurnalis /


ASDP dan regulator mengimbau seluruh masyarakat, pengguna jasa penyeberangan ferry, agar tetap berhati-hati, mewaspadai cuaca.

PORTAL LEBAK - Manajemen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan tidak ada korban jiwa dalam insiden truk besar bermuatan semen yang jatuh ke laut, dari KMP Labitra Karina.

Seperti ramai diberitakan, trk besar bermuatan semen itu jatuh, di dermaga 5 Pelabuhan Merak, Banten pada Rabu 28 Desember 2022, pukul 20.35 WIB.

Kronologi truk semen jathu ke laut, pada saat KMP Labitra Karina melakukan proses pemuatan sekitar pukul 20.05 WIB.

Baca Juga: Jelang Pengiriman Perdana Tesla Semi, Elon Musk Sindir Bill Gates Soal Truk Listrik yang Tak Pernah Terwujud

Truk besar bermuatan semen itu, naik ke kapal (proses muat) melalui dermaga 5 MB, tapi ketika melintas dalam proses muat, truks mengalami patah as.

Akibatnya truk semen tersangkut di rampdor, sehingga mengakibatkan posisi truk melintang dan tidak bisa melanjutkan proses muat ke dalam kapal.

Karena kondisi truk besar berisi semen itu tersangkut, tim gabungan langsung mengerahkan bantuan mobil derek.

Baca Juga: Sopir Truk Tabrak Puluhan Sepeda Motor di Sekitar Mall Gandaria City, Diduga Sambil Main Ponsel

Alat itu kemudian dibantu truk lainnya, guna menarik truk besar berisi semen yang tertahan itu.

Tapi usaha ini tidak membuahkan berhasil dan selanjutnya pukul 22.38, truk semen besar itu jatuh ke laut.

Pihak ASPD, dikutip PortalLebak.com dari Antara, memastikan tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa ini.

KMP Labitra Karina, adalah kapal roro milik operator ferry swasta, PT Samudera Ferry.

Baca Juga: Truk Tronton Alami Rem Blong di Depan SDN Kota Baru 2, Tabrak Pengguna Jalan dan Robohkan Menara Pemancar

Waspada Cuaca Ekstrem

Selain itu, Kepala BPTD Wilayah VIII Banten Handjar Dwi Antoro mengungkapkan, pada pukul 22.00 WIB semua dermaga di Pelabuhan Merak setop beroperasi, karena kondisi cuaca ekstrem.

Kondisi cuara ekstrem tidak memungkinkan bagi pelayaran penyeberangan lintas Merak - Bakauheni, sehingga ditutup sementara sampai situasi kembali kondusif.

Setali tiga uang, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry, Shelvy Arifin, mengimbau seluruh masyarakat, pengguna jasa penyeberangan agar lebih bijak merencanakan perjalanan menggunakan kapal ferry di tengah cuaca ekstrem ini.

Baca Juga: Gandeng LPPOM MUI DKI, Jasa Marga Bantu Sertifikasi Halal UMK Binaan

Shelvy meminta para pengguna jasa pelayaran supaya terus berhati-hati, mewaspadai cuaca ekstrem dan memastikan kondisi stamina dan kendaraan supaya tetap sehat dan prima.

ASDP pun selanjutnya terus menggelar koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Pasalnya, BMKG sudah memprediksikan musim penghujan akan memasuki masa puncaknya pada periode Desember 2022 hingga Januari 2023.

Baca Juga: TOP Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 29 Desember 2022 Gratisannya Bikin Asyik Main Game

Selain itu, BMKG sekaligus mengimbau semua masyarakat dan pihak-pihak terkait agar kerap memonitor dan mewaspadai kondisi cuaca ekstrem di musim penghujan seperti ini.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x