Network
PORTAL LEBAK - Kendaraan taktis (Rantis) 'Maung' adalah kendaraan operasional satuan, untuk medan offroad yang dirancang dan dibangun oleh industri dalam negeri, PT Pindad (Persero).
Kendaraan taktis 'Maung' bermesin diesel 4 silinder, turbocharged, diciptakan agar mampu mendukung operasi prajurit.
Selain itu Maung juga mampu untuk mobilisasi pasukan dalam pertempuran jarak dekat dan mampu menjelajah dalam segala medan yang dihadapinya.
Baca Juga: Perbatasan RI dan Timor Leste, Dilengkapi 20 Kendaraan Tempur Baru
Direktur Teknologi dan Pengembangan, PT Pindad, Sigit Puji Santosa menegaskan, kendaraan taktis 'Maung' yang dipamerkan adalah versi ketiga.
Dilansir PortalLebak.com dari setkab.go.id, kendaraan taktis versi ketiga ini adalah kombinasi buat kegiatan pasukan baik di lapangan serta operasional komandan.
“Kita desain ada tiga seri, seri yang pertama untuk komandan, seri kedua untuk jelajah itu untuk kombinasi lapangan dan operasional," ungkap Sigit.
Baca Juga: Aksi TNI Pasukan YTP Raider 100/PS Pakai Rudal Starstreak Berhasi Rontokkan Pesawat Tempur Musuh
"Sedangkan seri ketiga itu adalah seri dibuat untuk latihan tempur dan lain-lain, jadi dilengkapi dengan senjata,” pungkasnya.
Sigit memaparkan, kendaraan taktis Maung versi ketiga mempunyai sejumlah kelebihan dibandingkan dua versi lainnya.
Kelebihan itu terletak pada kelincahannya dalam bermanuver. “Yang ini lebih compact, lebih lincah, lebih agile,” tambah Sigit.
Kendaraan taktis Maung diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), usai memberikan arahan dalam Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) Tahun 2023.
Presiden Jokowi meresmikan dan menjajal kendaraan operasional Maung, di halaman Kemhan, Jakarta, Rabu 18 Januari 2023.
Kendaraan taktis Maung, bahkan dikendarai langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, saat Presiden Jokowi meninjau pameran alat utama sistem pertahanan (alutsista).
Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengusaha Tempe Mengadu ke Komisi VI DPR
Pameran alutsista tersebut, merupakan bagian dari rangkaian acara rapat pimpinan, untuk menunjukkan industri pertahanan Indonesia.
Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan, Kemhan, Laksmana Muda TNI Supo Dwi Diantara, menyatakan pameran alutsista menggambarkan Indonesia terus mengembangkan produksi alutsista.
“Ada sekitar 18 alutsista yang kita pamerkan, yang bisa dikunjungi dan disaksikan oleh peserta rapim semuanya,” katanya.***
