Satu jam kemudian, pukul 19.57 WIB terjadi letusan lagi dengan tinggi kolom abu sekitar 300 meter di atas puncak, tampak abu-abu dengan intensitas pekat di sebelah timur.
Catatan sejarah aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak kelahirannya pada 11 Juni 1930 hingga 2000, alami lebih dari 100 letusan eksplosif.
Periode erupsi bersifat eksplosif dan efusif, dengan banyak semburan api ini, titik api biasanya selalu bergerak di sekitar benda berbentuk kerucut.
Baca Juga: Kuat Maruf Sangkal Ikut Merencanakan Pembunuhan Berencana Terhadap Brigadir J pada 8 Juli 2022
Fase tidak aktif berlangsung dari satu hingga delapan tahun dan biasanya terjadi setiap empat tahun dalam bentuk letusan abu dan lava.
Dari 8 November 1992 hingga Juni 2000, jumlah letusan per hari terekam oleh seismograf di Pos Pengamatan Gunung Api Pasauran.
Sedangkan jumlah material vulkanik yang dikeluarkan saat erupsi mencapai 13 juta meter kubik, terdiri dari lava dan material lepas andesit basaltis.***