Baca Juga: Polda Metro Jaya Rilis 11 Tersangka Pengedar Obat Palsu di Jabodetabek, Tiga Orang Masih Buron
Perlu kita catat, bahwa strategi #Hanya2Poros Skenario Ke-2 akan menghasilkan Pilpres 2024 Tanpa Demokrat dan PKS. Tanpa Anies Baswedan dan AHY. Pilpres 2024 Tanpa Politik Indentitas.
Politik Indentitas seperti yang pernah terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019 yang lalu. Demokrasi Tuna Adab Menuju Biadab jangan sampai terulang kembali di Pilpres 2024 nanti.
Pesta Demokrasi Tahun 2024 Jauh Lebih Beradab
Dengan Pilpres 2024 Tanpa Demokrat dan PKS, Tanpa Anies dan AHY, maka akan membikin Rakyat Indonesia-pun menjadi semakin jauh lebih bermartabat dan berdaulat dalam berpesta demokrasi selama dalam penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak tahun 2024.
Baca Juga: Kawal Implementasi Program 2023, SKK Migas Pertemukan para CEO KKKS
Yaitu Pilpres dan Pileg Serentak tahun 2024 dengan hari Pencoblosan suara pada tanggal 14 Februari tahun 2024. Dan kemudian berlanjut dengan Pilkada Serentak dimana hari pencoblosan suara pada tanggal 21 November tahun 2024.
NasDem Harus Penuhi Syarat-Syaratnya Terlebih Dahulu
Tentu saja untuk mewujudkan langkah politik tersebut diatas, yaitu NasDem ingin diterima bergabung ke KIB lebih segera, Suroto meyakini bahwa Megawati dan Jokowi pasti mengajukan beberapa syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh Surya Paloh atau Partai NasDem terlebih dahulu.
Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu itu? Salah satunya, apakah jatah jumlah kursi Menteri dari NasDem dikurangi? Mungkin sekali.