Perlombaan Partai Politik Golkar, PAN, PKB Dan Gerindra Ditengarai Akan Gabung ke Koalisi Kebangsaan

- 2 Agustus 2023, 09:00 WIB
Kolase Logo Partai Golkar, PAN, PKB dan Gerindra.
Kolase Logo Partai Golkar, PAN, PKB dan Gerindra. /Foto: Portal Lebak/Dwi Christianto/

 

PORTAL LEBAK - Perlombaan partai politik mana yang akan duluan bergabung kedalam Koalisi Kebangsaan, diduga tengah terjadi di tubuh empat partai politik Golkar, PAN, PKB dan Gerindra.

Lalu partai politik mana yang lebih duluan akan bergabung ke Koalisi Kebangsaan yang dibentuk oleh PDIP akan menjadi pertanyaan yang memantik rasa penasaran rakyat Indonesia.

Penasehat sekaligus bersama Ketua Umum Raden Zieo Suroto sebagai Pendiri Kelompok Relawan Juang Politik Dulur Ganjar Pranowo (DGP) Sabar Mangadoe menilai, bahwa partai politik, yakni; Golkar, PAN, PKB dan Gerindra, tengah saling lirik agar dapat masuk dalam Koalisi Kebangsaan.

Baca Juga: Jurus Politik Partai Banteng, Puan Maharani Ajak Bertemu Cak Imin

"Menurut saya PKB yang akan duluan bergabung ke dalam Koalisi Kebangsaan.
Kuperkirakan Koalisi Kebangsaan adalah Gabungan enam (6) partai politik yang memiliki kursi di parlemen," nilai Sabar Mangadoe kepada PortalLebak.com, Senin, 31 Juli 2023.

"Koalisi Kebangsaan: Poros Kesatu - usung 'Capres Ganjar 2024 - yaitu PDI Perjuangan, PPP ditambah PKB, Golkar, PAN dan (mungkin) Gerindra,"

"Sedangkan Koalisi Perubahan: Poros Kedua - Partai NasDem, Demokrat dan PKS. Mungkin mengusung Anies Baswedan. Tapi ini catatan yaa, fakta politiknya Koalisi Perubahan sampai kini belum jua terbentuk secara resmi kok," pungkasnya.

Baca Juga: Mana Duluan, Partai Golkar, Gerindra atau PKB Yang Gabung PDI Perjuangan

Hanya 2 POROS, Skenario Ke-1 atau Skenario Ke-2

Sabar memprediksi hanya akan terbentuk dua poros kekuatan politik, seperti yang telah diprediksi oleh DGP sejak pertengahan tahun 2021 yang lalu. Poros Kesatu, yaitu Koalisi Kebangsaan. Sedangkan POROS KEDUA sebenarnya belum jua terbentuk secara resmi.

Menurut DGP nanti akan terbentuk #Hanya2POROS (Hanya 2 Paslon Capres/Cawapres) dengan pilihan Skenario Ke-1, ataupun Skenario Ke-2.

Menurut Sabar, saat ini yang sedang berlangsung adalah pilihan Skenario Ke-1, namun bukannya tidak mungkin tiba-tiba skenario Ke-2 yang akan terjadi.

Baca Juga: Jungkook BTS Akhirnya Bergabung Dengan Mingyu SEVENTEEN Untuk Tantangan 'Seven'

"Tapi baik Skenario Ke-1 ataupun Skenario Ke-2, Capres Ganjar 2024 tetap akan menang. Perhatikan saja secara seksama, ternyata sampai kini Koalisi Perubahan (KP), Koalisi Indonesia Baru (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya - tetap saja ambil posisi mogok politik atau pura-pura sekedar kerja-kerja politik aja. Pokoknya, sampai kini belum juga terbentuk secara resmi satupun gabungan atau Koalisi Partai satupun yang mengusung Prabowo ataupun Anies Baswedan sebagai Capres 2024," papar Sabar.

Seperti kita ketahui bersama, ternyata hanya PDI Perjuangan yang berani mengambil sikap oposisi tegas dan kuat terhadap pemerintahan SBY pada masa tahun 2004-2009 dan 2009-2014 yang lalu.

Meski demikian, terbukti bahwa sikap sebagai partai oposisi yang diambil PDI Perjuangan justru sukses membawa Joko Widodo alias Jokowi menjadi presiden di periode 2014-2019 dan 2019-2024.

Baca Juga: Kebakaran Gudang Sembako di Papanggo, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, 1 unit Mobil ludes Terbakar

Semua Partai Merapat Ke Kubu Pemenang, Koalisi Kebangsaan

"Kini Capres Ganjar Pranowo 2024 adalah penerus Jokowi. Diperkirakan Ganjar akan menang. Akibatnya, semua partai politik berlomba ingin bergabung ke Kubu Pemenang, bergabung ke Koalisi Kebangsaan bersama PDI Perjuangan. Sampai saat ini PDIP sudah bersama PPP, ditambah Hanura dan Perindo," nilainya.

Semua partai, apalagi partai parlemen dinilai Sabar, ingin diajak segera oleh Megawati Soekarnoputri untuk bergabung ke dalam Koalisi Kebangsaan, bahkan PKS sekalipun. No way being The Oposition Party!

"Kenapa begitu? Karena semua partai politik yang ada, kecuali PDI Perjuangan tentunya, tak punya kosa- kata oposisi kok - alias tidak siap atau tidak berani untuk menjadi Partai Oposisi. Sampai saat ini Partai Politik kita masih begitu kok," paparnya.

Baca Juga: Atasi Banjir Jakarta, Presiden Jokowi: Normalisasi Kali Ciliwung Akan Segera Selesai

"Karena kalau ambil sikap oposisi, ke-8 partai parlemen yg ada saat ini meyakini, akan menurunkan bahkan meng-amblaskan partai-nya sendiri di Pemilu 2029 dan pemilu-pemilu berikutnya," ujar Sabar.

Semua langkah strategis politik partai PDIP, yaitu berupa berbagai Panggung Drama Politik yang digelar oleh PDI Perjuangan, menurut Sabar Mangadoe diproduksi dan diarahkan oleh produser sekaligus sutradaranya, yang tak lain adalah Megawati Soekarnoputri.

"Karena Megawati, Dulur Ganjar Pranowo (DGP) berpendapat bahwa Budiman Sujatmiko sedang bertugas sebagai penyampai pesan dari Megawati kepada Prabowo dalam rangka diplomasi dan negosiasi politik antara PDIP dan Gerindra," paparnya.

Baca Juga: Tergiur Omzet Lebih besar, Sarwendah Ikuti Suaminya, Ruben, Tambah Lapak Streaming di Shopee Live

"Dan sebagai salah satu pemain atau pelakon drama politik PDI Perjuangan, serta sekaligus sebagai co-Sutradaranya Megawati adalah Jokowi," ungkap Sabar Mangadoe.

Saat ini, Sabar menilai PDI Perjuangan solid bergerak menuju Indonesia Raya, demi rakyat yang merdeka dan berdaulat.***

Editor: Dwi Christianto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x